Legislator Golkar Sambut Positif Ajakan Bangun Afghanistan, Tapi Wajib Pastikan Tidak Terkait Teroris Internasional
Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldy (Tangkap Layar Youtube KPI)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldy menilai, permintaan Taliban lewat juru bicaranya Suhail Shaheen agar pemerintah Indonesia aktif berperan dalam menciptakan perdamaian dan pembangunan Afghanistan harus disambut baik.

"Indonesia harus menyambut baik terhadap semua upaya perdamaian di sana dan berperan aktif," ujar Bobby saat dihubungi, Kamis, 2 September.

Namun, politikus Golkar itu mengingatkan Indonesia harus berjalan sesuai kepentingan utama sesuai yang disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi saat bertemu perwakilan Taliban di Doha, Qatar, beberapa waktu lalu.

"Utamanya tidak menjadikan Afghanistan sebagai lokasi pembibitan jaringan teroris internasional," kata Bobby.

Sebelumnya, Pihak Indonesia menyatakan telah menemui perwakilan Taliban di Afghanistan. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, disebutkan pada Kamis lalu 27 Agustus 2021 mengadakan pertemuan tersebut di kantor Biro Politik Taliban di Ibu Kota Doha, Qatar.

Dalam pertemuan tertutup tersebut, Menlu Retno menyampaikan tiga harapan pemerintah Indonesia pada pemerintahan baru Afghanistan. Yaitu pemerintahan yang inklusif, penghormatan pada hak-hak perempuan, dan memastikan Afghanistan tidak menjadi sarang teroris.

Pertemuan itu terjadi sebelas hari setelah Taliban menguasai Ibu Kota Kabul dan lima hari menjelang tenggat akhir penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan. Retno tidak menyebutkan siapa petinggi Taliban yang ditemuinya di Doha itu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, menjelaskan pemerintah Indonesia tidak akan tergesa-gesa mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan dan akan terus mengikuti perkembangan proses internal yang sedang berlangsung di negara Asia Tengah itu.

"Apakah mereka bisa membangun satu pemerintahan atau satu sistem politik yang inklusif. Tiga hal yang disampaikan Ibu Menlu (Menteri Luar Negeri Retno Marsudi) menjadi catatan penting buat Indonesia dan saya yakin banyak negara juga memiliki pandangan yang serupa. Jadi hal-hal itu kita harapkan bisa tercapai karena itu akan menciptakan kondisi yang lebih menjanjikan bagi perkembangan Afghanistan dari sekarang dan ke depan," kata Faizasyah, Minggu 29 Agustus.