BULELENG - Peristiwa pemukulan terhadap Dandim Buleleng Bali di Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali tengah diproses hukum.
Kapolres Buleleng AKBP Andrian Pramudianto mengatakan pihaknya sudah memanggil 5 orang warga Desa Sidetapa. Proses hukum berlanjut atas laporan Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto.
"Iya (dipanggil) sebagai saksi, tentang kejadian tersebut, apa yang mereka ketahui. Siapa, apa, bagaimana, peristiwanya. Kronologisnya, apakah ada kejadian tersebut atau tidak," kata AKBP Andrian saat dihubungi Selasa, 31 Agustus.
Kelima warga kooperatif dalam pemeriksaan. Mereka yang diperiksa Kadek Dicky Okta Andrean, Gede Dendi Teguh Wahyudi, Made Sumada, Nyoman Wijaya, dan Putu Pujianto. Selain itu, tak menutup kemungkinan penyidik akan memanggil saksi dari pihak TNI untuk melengkapi keterangan.
"(Mereka) masih pemeriksaan saksi. Yang hadir saat kejadian, Satpol PP, Dishub, Puskesmas, akan kita panggil. Termasuk terlapor kemungkinan akan kami panggil jika diperlukan keterangan atau bukti lain," imbuhnya.
Sementara dikonfirmasi terpisah, kuasa hukum warga Sidetapa Gede Pasek Suardika mengatakan pemukulan Dandim Buleleng jauh dari logika.
"Itu jauh sekali dari logika lapangannya yang berani untuk melakukan memukul Dandim. Itu pertama, dan dari saksi yang ada juga, dikatakan menang tidak ada pemukulan. Justru meraka (warga dipukuli)," ujarnya.
"Tapi, apa pun itu sebenarnya kan sudah sempat ada jalan damai. Karena, sudah sempat damai tapi masih dilanjutkan ke proses hukum, iya sudah. Kita, mau tidak mau, kami menyiapkan bukti-bukti yang ada," sambungnya.
Karena itu, pihaknya juga telah melaporkan pemukulan warga oleh anggota TNI ke Denpom IX Udayana pada Jumat 27 Agustus dengan menyerahkan bukti video yang sempat viral di media sosial.
"Dilaporkannya itu hari Jumat, alat buktinya sebagian mau diserahkan lagi, kan sebagian sudah saat dilaporkan. Kalau bukti video itu sudah menjadi bukti, kemudian ember kalau tidak salah yang dipakai melempar warga juga, terus beberapa alat bukti lain sudah diserahkan," ujarnya.
Sebelumnya viral di media sosial, tentara menendang dan memukul remaja. Remaja dipukul karena sempat memukul Dandim Buleleng dari arah belakang.