JAKARTA - Seekor badak jawa tertangkap kamera sedang melakukan aktivitas berkubang dan berguling di lumpur di dekat air terjun Blok Cigenteur, Taman Nasional Ujung Kulon. Badak yang bernama Musofa itu tertangkap kamera video trap dengan durasi sekitar 2 menit 15 detik.
"Musofa sedang melakukan aktivitas berkubang dan berguling-guling di kubangan. Musofa berjenis kelamin jantan diperkirakan berusia kurang lebih tujuh tahun," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar dalam akun Facebooknya, Senin, 29 Juni.
Dia memaparkan, Musofa merupakan badak ke-56 yang pada 16 Maret 2013 diidentifikasi lewat rekaman video trap saat kegiatan monitoring badak jawa di Blok Cihandeuleum grid 35AN.
BACA JUGA:
Siti menjelaskan, aktivitas berkubang dan berguling di lumpur, punya segudang manfaat untuk badak Jawa, seperti menjaga suhu tubuh dan kelembapan tubuh, memenuhi kebutuhan mineral, mengurangi parasit, serta untuk beristirahat.
Kegiatan ini, sambung dia, biasanya dilakukan setidaknya dua kali dalam sehari dengan durasi paling lama mencapai tiga jam.
Siti menjelaskan, saat ini populasi badak jawa di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 72 ekor yang terdiri dari 39 jantan dan 33 betina. Untuk menjaga dan sebagai upaya konservasi badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon, ada sejumlah hal yang dilakukan, termasuk patroli rutin.
"Selain itu dilakukan monitoring badak dan pembinaan habitat (Rhino Monitoring Unit), penanaman dan pemeliharaan pakan Badak Jawa di Semenanjung Ujung Kulon, serta berbagai upaya lainnya," pungkasnya.