Momen Langka! Badak Jawa Tertangkap Kamera Berendam di Ujung Kulon
Badak Jawa (tanggkapan layar video Twitter/ @SitiNurbayaLHK)

Bagikan:

JAKARTA - Badak Jawa merupakan satwa yang cukup pemalu. Hewan bercula ini juga masuk ke dalam kategori paling langka di antara spesies badak yang ada di dunia.

Menariknya, aktivitas Badak Jawa atau hewan bernama latin Rhinoceros sondaicus Desmarest ini tertangkap kamera tim Rhino Protection Unit (RPU) Marine Patrol di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).

"Ada lima individu Badak Jawa yang tertangkap kamera sedang melakukan aktivitas mengasin (salt licking). Kondisi Badak Jawa tidak merasa terganggu ketika dilakukan perekaman," tulis Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya di akun Twitter pribadinya, Selasa, 2 Februari. 

Berdasarkan IUCN Red List, Badak Jawa berstatus kritis atau Critically Endangered yang berarti satu langkah menuju punah di alam. Populasi badak jawa yang diperkirakan sebanyak 67 individu, hanya ada di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), tepatnya di Semenanjung Ujung Kulon.

Populasi badak yang relatif kecil ini [kurang 100 individu], terkonsentrasi pada kawasan terisolir, tentu saja memiliki derajat keterancaman punah yang tinggi. Hal itu mendorong Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk menerapkan strategi dan Rencana Aksi Konservasi Badak Indonesia, tertuang Peraturan Menhut No 43/2007, telah menetapkan wilayah seluas 5.100 hektar dalam kawasan TNUK sebagai perluasan habitat badak jawa.

"Dengan adanya temuan langsung di TNUK telah membuktikan habitat Badak Jawa tersebut dalam kondisi baik. Hal ini dikarenakan adanya penguatan sistem patroli kawasan yang rutin dilakukan dan kuatnya dukungan masyarakat desa di sekitar Taman Nasional Ujung Kulon dalam membantu pelaksanaan protection dan monitoring Badak," papar Menteri Siti. 

Dengan pembinaan habitat intensif disertai pembukaan koridor dari Semenanjung Ujung Kulon, diharapkan individu-individu badak bergerak masuk ke areal Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA). Nantinya lokasi itu akan menjadi sub-populasi badak jawa yang dikelola dengan teknik pengembangbiakan relevan (tepat).

Sejauh ini ada sekeompok kecil badak Jawa di wilaya termasuk h ini ada lima individu Badak Jawa bernama Mantili, Kujang, Mustopa, Arya dan Raksa. Sehingga kondisi tersebut mampu menjadi daya dukung utama untuk perilaku berkembang terhadap populasi individu Badak Jawa di TNUK.