Berstatus Waspada, BPBD Tomohon Tutup Pendakian Menuju Gunung Lokon
Seorang pengendara motor memperhatikan spanduk dari BPBD Kota Tomohon yang bertuliskan dilarang melakukan pendakian ke Gunung Lokon (Foto: Karel A Polakitan/Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) menutup aktivitas pendakian menuju ke Gunung Lokon yang saat ini masih berstatus waspada (level II).

Dilansir Antara, Senin, 23 Agustus, ada dua titik yang dipasang spanduk peringatan bahaya erupsi Gunung Lokon seukuran satu kali tiga meter yaitu di simpang tiga menuju areal tambang galian C, tak jauh Gereja Katolik Kakaskasen.

Sementara, satu spanduk lainnya ditempatkan di simpang empat lingkar barat yang hanya beberapa kilometer dari lokasi galian C.

Spanduk yang dipasang tersebut berisi rekomendasi Pos Pemantau Gunung Api Lokon dan Mahawu bahwa di radius 1,5 kilometer dari kawah Tompaluan-Gunung Lokon tidak ada aktivitas.

Tidak terlihat adanya aktivitas warga yang hendak melakukan pendakian ataupun sementara menunggu kendaraan di ruas jalan arteri usai melakukan pendakian sehari sebelum spanduk tersebut dipasang.

"Pemerintah kota pasti akan menindaklanjuti rekomendasi dari pos gunung api dengan melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk menuju ke Gunung Lokon," ujar Sekretaris Daerah Kota Tomohon, Edwin Roring di Tomohon, Minggu.

Selain itu, jajaran pemerintah kota akan menempatkan petugas satuan polisi pamong praja ataupun personel BPBD di pintu-pintu masuk menuju gunung yang terakhir erupsi tahun 2015 lalu itu.

"Paling penting kami mengimbau warga untuk patuh terhadap rekomendasi pos gunung api agar jangan dulu beraktivitas di radius 1,5 kilometer dari kawah Tompaluan Gunung Lokon. Semua ini untuk mencegah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," ajak pria ramah yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Sekda Kepulauan Sangihe itu.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM mengingatkan masyarakat dan wisatawan tidak mendekati kawah karena terjadi peningkatan gempa-gempa dangkal yang dapat memicu letusan dengan daerah terdampak di sekitar kawah.