JAKARTA - Tanah longsor terjadi di Kelurahan Sebengkok, Kecamatan Tarakan Tengah, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis, 8 Agustus pukul 01.00 WITA. Kejadisn ini mengakibatkan seorang warga meninggal dunia tertimbun material longsor di rumahnya.
Tim gabungan daei Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas, Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tarakan, dan masyarakat sekitar telah mengevakuasi korban sesaat setelah mendapat laporan.
"Tim juga melakukan asesmen dan membantu membersihkan puing material longsoran," kata Kepala Seksi Pencegahan BPBD Kota Tarakan Boedi Soenjoto dalam keterangannya, Jumat, 6 Agustus.
BPBD Kota Tarakan melaporkan peristiwa tanah longsor terjadi setelah turunnya hujan dengan intensitas tinggi, disertai struktur tanah yang labil dan berpasir di lokasi kejadian.
BACA JUGA:
Selain struktur tanah berpasir yang mudah larut terbawa air, kata Boedi, faktor lain yang juga diduga menjadi pemicu terjadinya peristiwa tersebut adalah buruknya sistem drainase.
"Tanahnya berpasir dan sistem drainase juga buruk. Setelah diguyur hujan, airnya kemudian masuk ke celah-celah tanah dan longsor pun terjadi," ucap Boedi.
Sementara itu, Boedi mengungkapkan bahwa banyak pemukiman di lokasi longsor tersebut memang berada di bawah lereng yang tentunya memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap bencana longsor dan banjir bandang.
"Posisinya di lereng bukit, Kelurahan Sebengkok berada di wilayah yang bawah lereng," ucap dia.
Menurut prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk dua hari ke depan, yakni Jumat hingga Sabtu, wilayah Kota Tarakan secara umum didominasi dengan kondisi cerah berawan. Namun, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat masih berpotensi terjadi pada dini hari.