Pagebluk COVID-19 Buat Kunjungan Wisatawan Mancanegara April Turun 66,02 Persen
Tangkap layar Kepala BPS Suhariyanto. (Mery Handayani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data perkembangan pariwisata di masa pagebluk COVID-19. Per April jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia hanya 160.000 orang. Penurunan ini disebabkan oleh dampak pagebluk COVID-19.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, dibandingkan dengan jumlah wisman pada bulan Maret, jumlah wisman di bulan April menurun sebesar 66,02 persen month to month (mtm). Jika dibandingkan juga dengan posisi saat ini dengan periode yang sama di tahun 2019, maka angka tersebut menurun sangat tajam hingga 87,44 persen year on year (yoy).

"Secara kumulatif Januari hingga April, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 2,77 juta kunjungan atau turun 45,01 persen. Dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2019 yang berjumlah 5,03 juta kunjungan," katanya, dalam video conference bersama wartawan, Selasa, 2 Juni.

Suhariyanto berujar, kondisi tersebut tentu menimbulkan kekhawatiran pada sektor pariwisata di mana tentunya sektor ini menjadi penyumbang dalam perekonomian Indonesia. Pasalnya, penurunan jumlah kunjungan wisman pada sektor pariwisata dapat berdampak buruk pada sektor pendukungnya seperti hunian kamar, sektor transportasi, ekonomi kreatif dan sebagainya akibat COVID-19.

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada April mencapai rata-rata 12,67 persen atau turun 41,23 poin dibandingkan dengan TPK April 2019 yang tercatat sebesar 53,90 persen.

Selain itu, lanjut dia, jika dibanding TPK Maret 2020, TPK hotel klasifikasi bintang pada April 2020 juga mengalami penurunan sebesar 19,57 poin.

"Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel klasifikasi bintang selama April 2020 tercatat sebesar 1,93 hari, terjadi kenaikan sebesar 0,10 poin jika dibandingkan keadaan April 2019," jelasnya.

Perkembangan Transportasi Nasional

Suhariyanto menjelaskan, jumlah penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada April, sebanyak 838,1 ribu orang atau turun 81,70 persen dibanding Maret. Jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) turun 95,35 persen menjadi 26.000 ribu orang.

"Selama Januari hingga April, jumlah penumpang domestik sebanyak 17,5 juta orang atau turun 27,67 persen dan jumlah penumpang internasional sebanyak 3,4 juta orang atau turun 42,78 persen dibanding periode yang sama tahun 2019," katanya.

Sementara itu, kata Suhariyanto, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan pada April tercatat 559,6 ribu orang atau turun 70,82 persen dibanding Maret. Jumlah barang yang diangkut turun 2,31 persen menjadi 24,9 juta ton.

"Selama Januari hingga April 2020 jumlah penumpang sebanyak 6,7 juta orang atau turun 3,24 persen dibanding dengan periode yang sama tahun 2019. Sementara jumlah barang yang diangkut naik 3,23 persen atau mencapai 99,5 juta ton," tuturnya.

Menurut Suhariyanto, jumlah penumpang kereta api yang berangkat pada April sebanyak 5,9 juta orang atau turun 74,86 persen dibanding Maret. Serupa dengan jumlah penumpang, jumlah barang yang diangkut kereta api mengalami penurunan 7,10 persen menjadi 4,2 juta ton.

Selama Januari hingga April jumlah penumpang mencapai 95,7 juta orang atau turun 30,92 persen dibanding periode yang sama tahun 2019. "Hal yang berbeda untuk jumlah barang yang diangkut kereta api naik 6,69 persen menjadi 17,2 juta ton," tuturnya.