<i>Update</i> COVID-19 per 29 Mei: Tambahan Kasus Positif DKI Jakarta Berasal dari Pekerja Migran
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (Yuri) (Foto: dokumen BNPB)

Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (Yuri) memaparkan, sebanyak 678 orang dinyatakan sebagai kasus positif baru per Jumat, 29 Mei. Total, pasien positif COVID-19 mencapai 25.216 orang.

Penambahan jumlah kasus konfirmasi positif merupakan hasil pemeriksaan spesimen dengan metode cairan liur (swab) menggunakan polymerase chain reaction (PCR) dan tes molekuler cepat (TCM). Sekitar 300.545 spesimen sudah diperiksa dari 205.165 orang.

Dari pemeriksaan itu pula, didapat hasil negatif atau kasus sembuh sebanyak 6.492 orang. Angka tersebut merupakan total keseluruhan dengan penambahan sebanyak 252 pasien dari jumlah sebelumnya.

Kemudian, berdasarkan data, kasus meninggal akibat COVID-19 bertambah 24 kasus. Sehingga, sudah 1.520 pasein yang gugur akibat terjangkit COVID-19.

Serupa, untuk kasus orang dalam pemantauan (ODP) jumlahnya mencapai 49.212 orang. Sedangkan, untuk pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 12.499 orang.

Penambahan kasus positif DKI berasal dari pekerja migran

Berdasarkan data, wilayah DKI Jakarta masih menjadi penyumbang terbanyak kasus positif dengan 125 kasus. Tetapi, kata Yuri, penambahan ini bukan terjadi karena penularan secara lokal atau orang ke orang. Melainkan, dari para pekerja migran yang masuk ke Indoneia.

Para pekerja migran yang tiba di Indonesia melalui bandara Soekarno Hatta kebanyakan terkonfirmasi positif COVID-19 setelah menjalani pemeriksaan kesehatan. 

"Banyak di antara mereka (pekerja migran) yang mengidap positif. Jadi ini bukan gambaran dari wilayah administrasi DKI Jakarta secara keseluruhan tetapi juga menjadi gambaran yang ada di pekerja migran," ucap Yuri.

Tetapi, ketika merici kasus penambahan kasus positif di Jakarta tanpa melibatkan para pekerja migran, jumlahnya masih terbilang cukup stabil. Hanya saja, Yuri tak merinci berapa jumlah kasus tersebut.

"Kalau kita lihat khusus DKI Jakarta saja angka ini cukup stabil dari hari ke hari," tegas Yuri.

Beberapa kota tanpa kasus positif

Yuri juga mengungkapkan, dari data yang diterima, ada beberapa daerah yang tak ditemukan lagi kasus positf COVID-19. Di antaranya, Aceh, Bangka Belitung, kemudian Jambi, Kalimatan Barat, Kalimantan Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.

Selain itu, di lima daerah lainya juga hanya sedikit terjadi penambahan kasus positif. Hanya satu samlai tiga kasus positif per hari ini.

"Penambahan kasus antara 3 sampai dengan 1 kasus di Kepulauan Riau, Gotontalo, Yogjakarta, Bemgkulu dan Sulawesi Tenggara," pungkas Yuri.