JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay menyebut pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang memprediksi angka COVID-19 di Indonesia akan terus mengalami kenaikan dalam 2 pekan ke depan, sebagai sebuah peringatan.
Menurutnya, penerapan PPKM darurat di Jawa dan Bali menjadi bagian langkah pemerintah atas prediksi semakin banyaknya kasus baru COVID-19 di tanah air.
"PPKM darurat dianggap sebagai salah satu bagian dari cara untuk mengurangi orang yang terpapar COVID-19," ujar Saleh, Minggu, 4 Juli.
"Jadi kalau misal sekarang masih disebut bahwa nanti akan ada lonjakan lagi saya kira tentu ini bagian dari pada warning, peringatan bagi semua untuk dalam 1-2 minggu ke depan kita berhati-hati untuk keluar rumah. Kalau bisa sedapat mungkin tidak keluar rumah, kecuali kalau ada urusan yang penting dan mendesak," sambungnya.
BACA JUGA:
Ketua Fraksi PAN DPR itu menilai, prediksi semacam itu mungkin saja ada benarnya. Sebab, kata dia, penambahan kasus baru COVID-19 dalam 3 hari terakhir berkali-kali mencatatkan rekor tertinggi, terutama di DKI Jakarta.
"Ini bagian dari pada yang mesti diwaspadai dan dicermati oleh semua, dan semua orang harus berpartisipasi, berkontribusi terhadap angka penurunan virus COVID-19 ini di Indonesia," imbau Saleh.
Sebelumnya, Menko Marves Luhut Pandjaitan memprediksi angka pandemi di Indonesia masih bakal terus menanjak. Hal ini berdasarkan angka COVID-19 di Indonesia yang berkali-kali memecahkan rekor.
"Ini 10 hari ke depan menurut hemat saya, mungkin dua minggu ini juga akan terus bisa naik. Ini karena masa inkubasi varian ini masih jalan. Masa kritis 2 minggu ini," kata Menteri Koordinator Bidang Maritim Investasi yang menjadi Koordinator PPKM Darurat ini, disiarkan oleh kanal YouTube Kemenkes RI, Sabtu, 3 Juli.
Sebagaimana diketahui, angka tertinggi kasus baru COVID-19 telah terlampaui berkali-kali. Terakhir, Sabtu, 3 Juli, kemarin, ada 27.913 kasus baru COVID-19 dengan angka kematian baru 493 orang dalam sehari.