Sederet Cerita Arisan Sosialita Gunakan Tumbal 'Berondong'
Tangkapan layar via ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Cerita arisan sosialita yang menggunakan tumbal 'berondong' masih menarik perhatian. Sebab, sampai saat ini belum terungkap kebenarannya.

Munculnya cerita ini pertama kali diungkapkan oleh perempuan bernama Ramadhinisari melalui akun media sosial. Dia menyebut sempat ditawari pekerjaan sebagai master of ceremony (MC).

Seseorang tak dikenal yang menawarkan pekerjan itu melalui aplikasi pesan singkat Whatsapp. Bahkan, orang itu menawarkan upah yang besar.

Meski sempat tertarik, Dini panggilan akrabnya akhirnya mengabaikan tawaran itu. Alasannya, dirangkaian acara itu ada kegiatan 'ritual'.

Ritual yang dimaksud, kata Dini, mengeksekusi berondong atau pria muda untuk dijadikan tumbal pesugihan. Bahkan, dalam proses eksekusi dilakukan dengan cara yaitu, menggunakan mesin dan secara manual.

Lantas, pernyataannya tersebut langsung viral di media sosial. Hingga, akhirnya, setelah beberapa hari Dini pun angkat bicara mengenai pernyataannya.

Dini menyebut, jika tawaran serupa tak hanya dialaminya. Beberapa rekannya pun sempat ditawari pekerjaan tersebut.

"Soalnya banyak juga teman-teman aku yang ditawari (pekerjaan) sebelum aku," ucap Dini panggilan akrabnya kepada wartawan, Kamis, 1 Juli.

Menurut dia, tawaran itu datang kepada temannya yang memiliki pengikut di media sosial yang banyak alias selebgram.

"Ternyata teman-teman aku yang ditawari ternyata yang follower-nya juga sudah banyak kaya yang selebgram-selebgram gitu," kata dia.

Dia mau membagikan cerita ini agar bisa menjadi pembelajaran. "Jadi yang kejadian ini tuh bukan aku aja karena ada beberapa temen aku yang seprofesi entah itu MC, dancer dan lain-lain juga ada yang up (unggah) cerita yang sama," ungkap dia.

Meski demikian, Dini juga belum bisa memastikan kebenaran adanya arisan tersebut. Hanya saja, ditegaskan jika dia benar-benar mengalami hal tersebut.

"Jadi dari sudut pandang aku, orang ini antara orang iseng memang oknum atau memang aku nggak tahu memang sektenya ada," ungkap dia.

Di sisi lain, Dini juga menyatakan siap untuk bertanggung jawab atas pernyataan-pernyataannya itu. Dia juga bersedia diperiksa polisi jika memang diperlukan.

"Insyaallah siap," ucap Dini

Kesiapannya memberikan keterangan karena tidak mau dianggap penyebar berita bohong. Sehingga, nantinya dia bakal menghadapi proses penyelidikan yang dilakukan polisi.

Bahkan jika nantinya polisi benar-benar memeriksanya, kata Dini, hal itu menjadi berita baik. Sebab, persoalan ini akan terungkap dengan jelas. 

"Karena kalau pun aku nggak siap justru nanti aku disangkainmya penyebar hoaks. Jadi kalau memang sampai harus ketemu polisi ya aku kan ada bukti jadi aku menjelaskan yang sesuai aku alami aja gitu," ungkap Dini.

Sementara pihak kepolisian pun masih menyelidiki persoalan arisan sosialita ini. Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Donni Bagus Wibisono menyatakan membentuk tim khusus untuk mengungkap persoalan tersebut.

"Ya (bentuk tim khusus), dipimpin Kanit Reskrim," kata Kompol Donni.

Tapi Donni enggan menjelaskan detail tim khusus yang dibentuk tersebut. Dia kembali menegaskan persoalan itu akan diusut tuntas. Tim masih bekerja mengumpulkan bukti. 

"Kanit Reskrim saya masih di lapangan," tandas Kompol Donni.