Kena Prank M. Nuh, Bamsoet: Siapa pun Anda Terima Kasih
Motor Listrik Gesits yang ditandatangani Presiden Joko Widodo

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo tidak mempermasalahkan tindakan yang dilakukan M. Nuh. Sebab, yang dilakukan Nuh, membuat motor yang dibubuhi tanda tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tembus Rp 2 miliar lebih.

Kata dia, apabila tidak ada M. Nuh, maka motor itu harganya tidak setinggi itu. Sehingga, kata dia, seharusnya permasalahan ini dilihat dari sisi lain. Yakni ada niat baik untuk menolong sesama yang saat ini menderita akibat dalam pandemi COVID-19.

"Suka tidak suka, siapapun anda, saudara prank, saya dari mimbar ini menyampaikan terima kasih karena berkat Anda niat baik kami untuk menolong saudara-saudara kita yang lain itu bertambah besar," kata Bambang di BNPB, Jakarta, Jumat, 22 Mei.

Dengan demikian, dia meminta persoalan ini tidak lagi dibesar-besarkan. Sebab, pihaknya ataupun yang terlibat dalam acara ini tidak merasa dirugikan. Apalagi, tambah dia, motor ini sudah ada peminatnya. 

"Kami sendiri merasa tidak ada masalah, tidak ada yang dirugikan. Karena peminat motor listrik warna merah milik presiden dan ditanda tangani oleh presiden ini sangat banyak," ucap Bambang.

Konser virtual

Tak hanya itu, Bamsoet juga menjelaskan soal konsep konser Berbagi Kasih Bersama Bimbo, Bersatu Melawan Corona. Informasi yang berkembang soal acara tersebut digelar di tempat terbuka dengan dihadiri ribuan orang.

Padahal, pada kenyataanya acara itu tak sama sekali berlangsung di tempat umum atau lainnya. Melainkan dilakukan secara virtual. Sehingga, informasi yang beredar itu hoaks.

"Beredar di media sosial dan digoreng sedemikian rupa seolah-olah acara tersebut sebuah konser dengan panggung besar dan penonton ribuan dan dihadiri oleh presiden secara fisik. Padahal semua berlangsung virtual dari rumah masing-masing," tegas Bambang.

Sementara, mengenai kabar yang beredar biaya konser yang menelan Rp6,7 miliar juga tak terbukti. Berdasarkan data yang ada, kegiatan itu hanya menghabiskan dana kurang dari Rp500 juta.

Minimnya biaya acara itu, kata Bamsoet, dikarenakan biaya produksi ditanggung bersama-sama. Selain itu, dana acara tersebut juga tak menggunakan dana donasi sebelumnya.

"Seluruh biaya yang timbul untuk produksi kita tututup dengan gotong royong para seniman dan pekerja seni serta pribadi-pribadi yang terlibat tanpa mengganggu dana donasi yang terkumpul dan tidak ada sepeserpun dana negara atau anggaran negara atau APBN yang dipakai dalam acara ini," papar Bambang.

Presiden tak telibat

Bamsoet juga mengungkapkan rasa tak enak hati dengan diseretnya nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kegiatan tersebut. Padahal, pria asal Solo, Jawa Tengah itu disebut tak mengetahui apapun soal acara termasuk kegiatan lelang.

"Jujur saya tidak enak hati dengan Presiden Jokowi, karena saya yang meminta beliau. Beliau tidak tahu apa-apa," ungkapnya.

Menurutnya, Jokowi hanya bermaksud membantu gagasan para seniman tersebut yang sebelumnya disampaikan kepadanya. Untuk itu, Bamsoet pun meminta maaf dan menegaskan jika semua kesalahan tersebut merupakan tanggung jawabnya.

"Beliau hanya membantu, hanya ingin membantu gagasan para seniman dan para pekerja seni yang sebelumnya datang pada saya datang pada Kepala BPIP datang pada BNPN," pungkas Bamsoet.