Bagikan:

JAKARTA - Siapa sangka, hujan deras yang membasahi hampir seluruh wilayah Jakarta tadi malam meninggalkan duka. Seorang bocah berinisal GR tersengat aliran setrum potongan kabel dalam genangan air sisa hujan di kawasan Rumah Susun Penjaringan, Jakarta Utara.

Siang tadi sekitar pukul 11.30 WIB, GR bermain sepak bola dengan teman sebayanya di lapangan sekitar Blok C Rusun Penjaringan yang sedang dibongkar untuk revitalisasi. GR bukanlah warga rusun, ia hanya memakai arena tersebut untuk bermain. 

Bola terlempar menuju kawasan bongkaran dan jatuh dalam genangan. Tak ada pikiran dalam benak bocah berusia 7 tahun ini bahwa potongan kabel yang terkena air membahayakan nyawanya. 

Belum sempat mengambil bola, GR justru kejang-kejang terkena aliran setrum dalam posisi telungkup. Genangan membasahi seluruh bagian kaos merah dan calana pendek cokelat GR. 

Pengelola Rusun Penjaringan, Ahmad Hidayat, beserta sejumlah warga langsung mencoba memberikan pertolongan pertama pada GR.

Lewat sambungan telepon, Ahmad bercerita, awalnya ia menarik GR menggunakan bambu. Tak disangka, bambu yang dipegang juga mengalirkan setrum hingga terasa ke tangan Ahmad. Tapi, upaya itu terus dilakukan.

"Saya seret anak itu ke luar genangan, saya ikat kakinya menggunakan selang, diangkat kakinya dengan posisi kepala di bawah supaya airnya keluar. Saat itu si anak masih bernapas dan sempat tersedak air," jelas Ahmad kepada VOI, Kamis, 5 Desember. 

"Lalu, dia dibawa ke rumah sakit dan sekarang sudah meninggal. Saya enggak tahu meninggalnya saat dalam perjalanan atau sudah di rumah sakit," tambah dia. 

Saat ini, GR telah terbujur kaku di kamar mayat Rumah Sakit Atma Jaya, Penjaringan. Suhaeni, orang tua GR hanya bisa meratapi kepergian anaknya. Ahmad bilang, Suhaeni tidak menuntut apapun kepada pengelola Rusun Penjaringan. 

"Enggak ada tuntutan. Mereka cuma minta penyelesaian secara kekeluargaan, sekaligus mayatnya kita urus sampai di semayamkan di rumah dia," tuturnya. 

Sepanjang tahun ini, Ahmad mengklaim kawasan potongan kabel tersebut tak pernah sampai tergenang air sisa hujan sebelumnya. "Baru kali ini tergenang dan ada arusnya."

Tak mau mengulangi peristiwa nahas ini, kata Ahmad, bekas lokasi GR meregang nyawa telah dibersihkan dari potongan kabel yang membahayakan. Untuk sementara, kawasan diberi garis polisi.