JAKARTA - Direktur Lalu Lintas Polda Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo menyebut sengaja menerapkan diskresi bagi para pemudik di pos penyekatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Mereka diloloskan dari titik penyekatan karena para pemudik tidak mau memutarbalikan kendaraannya sehingga berpotensi menimbulkan kerumunan.
"Ketika laksanakan penyekatan banyak masyarakat yang tetap memaksa untuk bisa mudik, untuk bisa lolos mereka juga tidak mau kita putar balik sehingga kemudian menimbulkan membuat kerumunan yang justru berbahaya bagi kesehatan masyarakat itu sendiri," kata Sambodo kepada wartawan, Selasa, 11 Mei.
Sambodo menyebut tak jarang para pemudik membawa anak mereka yang masih bayi. Dengan alasan-alasan itu, polisi akhirnya menerapkan diskresi untuk membiarkan laju pemudik.
"Lagipula banyak pemudik dari mereka yang bawa anak bayi dan sebagainya. Oleh sebab itu kami lakukan diskresi oleh kepolisian untuk kemudian secara bertahap membuka penyekatan untuk kemudian mereka bisa lolos hanya sekedar untuk memecah kerumunan," kata Sambodo.
Tapi Sambodo menegaskan, diskresi itu bukan berarti mengabaikan ketetapan pemerintah soal larangan pemudik. Para pemudik yang lolos di Kedungwaringin menurutnya harus melewati posko penyekatan lainnya.
"Toh kemudian tidak jauh dari Kedungwaringin nggak sampai satu KM dari sana ada pos penyekatan Tanjung Pura di Karawang. Lolos dari Kawang masuk Purwakarta, masuk Subang, masuk Indramayu ada lagi pos penyekatan," ungkap Sambodo.
"Bahkan ke kota mana pun ketika para pemudik masuk itu masuk ke kota tertentu itu pasti ada penyekatan. Itu lah sebabnya kita laksanakan penyekatan berlapis dengan 381 titik di pulau jawa saja," sambung Sambodo.
BACA JUGA:
Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya bakal memperketat skema penyekatan terkait larangan mudik. Pengetatan ini buntut dari viralnya video para pemotor yang berhasil lolos dari pos penyekatan di wilayah Kedungwaringin.
"Kita akan tambah dari TNI-Polri kita sudah rapatkan kita akan tambah kekuatan. Tambah personel tambah penyekatan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Senin, 10 November.
Selain penambahan personel, dalam pengetatan ini, sambung Yusri, bakal ada skema penambahan pos penyekatan setiap beberapa kilomter. Artinya, para pengendara bakal diperiksa berulang kali.
"Jadi tiap masuk tiap 3 kilometer nanti ada penyekatan atau per 5 kilometer ada penyekatan disekat-sekat sampai nanti kembali," kata Yusri.