Bagikan:

JAKARTA - Ukraina pada Hari Rabu menuduh Rusia melakukan lebih dari 30 kali serangan terhadap infrastruktur energinya sejak kedua belah pihak sepakat pada Bulan Maret untuk menghentikan serangan terhadap target tersebut.

Rusia menyerang fasilitas energi di Kherson dan Mykolaiv di selatan dan Poltava di pusat negara tersebut selama 24 jam terakhir, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Heorhii Tykhyi, dalam jumpa pers.

"Kami menganggap gencatan senjata energi dimulai pada tanggal 25 Maret," katanya, melansir Reuters 17 April.

"Sayangnya, kita dapat melihat Rusia melanggar perjanjian ini hampir setiap hari. Bahkan belum satu bulan berlalu sejak perjanjian tersebut dibuat, tetapi Rusia telah melanggar perjanjian ini lebih dari 30 kali," tandasnya.

Baik Kyiv maupun Moskow saling menuduh melanggar gencatan senjata terbatas 30 hari yang ditengahi AS atas serangan infrastruktur energi.

Pada Hari Rabu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Ukraina melancarkan enam serangan terhadap infrastruktur energi Rusia selama sehari terakhir, lapor kantor berita negara RIA.

Tykhyi mengatakan Ukraina memberikan perincian tentang dugaan pelanggaran tersebut kepada sekutu Baratnya.

Diketahui, gencatan senjata energi terbatas diharapkan menjadi batu loncatan menuju gencatan senjata penuh, yang pada akhirnya membuka jalan bagi kesepakatan damai yang akan mengakhiri perang selama lebih dari tiga tahun dengan Rusia.

Ukraina telah menyetujui usulan gencatan senjata AS yang lebih luas, tetapi Rusia secara efektif telah memblokirnya dengan memberlakukan persyaratan tambahan.

Pertempuran terus berkecamuk di sepanjang lebih dari 1.000 km (600 mil) garis depan. Pasukan Rusia bergerak maju di timur Ukraina. Pertempuran paling sengit terjadi di sekitar arah Pokrovsk, Toretsk, dan Lyman, kata militer Ukraina dalam pembaruan hariannya.

Sementara itu, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Moskow juga merencanakan serangan baru di timur laut menuju wilayah Kharkiv dan Sumy.