Pangkalan Kapal Selam Indonesia Ada di Wilayah Ini
Pangkalan Kapal Selam Indonesia (Pinterest)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Kapal selam TNI AL dikabarkan hilang kontak di perairan Bali. Diduga kapal selam yang tenggelam itu adalah KRI Nanggala 402 buatan Jerman tahun 1982.

TNI AL sedang mengecek keberadaan salah satu kapal selamnya. Kapal selam itu tidak melapor kembali usai latihan. Pasalnya, kapal selam itu sedang mengikuti latihan rudal di perairan Bali Utara. Namun, kapal selam itu tidak menyampaikan hasil latihannya.

Tentunya KRI Nanggala-402 yang merupakan kapal selam kedua dalam jenis kapal selam kelas Cakra dinyatakan hilangt. Menurut informasi, Kapal ini merupakan kapal kedua yang menyandang nama Nanggala dalam jajaran TNI AL.

Sampai saat ini pencarian terus dilakukan dengan mengerahkan seluruh armada Angkatan Laut dan Udara untuk mencarinya. Bahkan tawaran bantuan dari beberapa negara besar seperti Amerika Serikat dan Singapura juga siap beroprasi.

Bicara soal pangkalan kapal selam ada dimanakah selama ini? Berikut informasinya.

Pangkalan Kapal Selam Indonesia Ada di Wilayah Ini

Bicara soal dimana pangkalan kapal selam Indonesia tentunya banyak yang bertanya-tanya akan hal itu. Apakah karena Kapal Selam merupakan alat tempur yang bersifat rahasia pangkalannya pun rahasia?

Namun, ternyata pangkalan kapal selam Indonesia ada di wilayah Natuna. Lebih jelasnya ada di Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).

Pangkalan Kapal Selam Natuna diresmikan langsung oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada Selasa 18 Desember 2018.

Kapal Selam TNI AL. (FOTO ANTARA)

Pangkalan kapal selam baru dibangun di Teluk Palu

Saat ini TNI Angkatan Laut sedang membangun sebuah pangkalan khusus untuk kapal selam dan kapal-kapal perang di Teluk Palu. 

"Pembangunannya sudah dimulai tahun 2011 di dermaga Pangkalan TNI AL (Lanal) Kelurahan Loli, Kota Palu," kata Dan Lanal Palu Kolonel Laut (P) Budi Utomo kepada ANTARA di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Donggala, sekitar 35 km utara Kota Palu. 

Menurutnya, pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemkot Palu sudah menolong TNI AL berupa lahan seluas tiga hektare untuk memaksimalkan Dermaga Lanal di Loli itu menjadi pangkalan kapal-kapal selam dan KRI. 

Di atas lahan itu, TNI AL akan membangun beragam sarana dan fasilitas untuk kepentingan pelayanan kepada alutsista TNI AL itu supaya dapat berfungsi optimal sebagai lokasi istirahat, pembenahan dan pengisian logistik kapal-kapal selam dan kapal perang. 

Fasilitas yang sedang dan akan dibangun yaitu asrama untuk awak kapal dan juga sarana dan fasilitas untuk renovasi dan perbaikan kapal. 

"Pangkalan itu sekarang sudah bisa digunakan hanya belum maksimal. Sudah pernah diuji coba dengan kapal selam dan sudah rutin digunakan oleh KRI-KRI yang beroperasi di alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) III Laut Banda," ujar Budi. 

Menurut Budi, Dermaga Lanal Palu di Loli ini adalah pangkalan kapal selam satu-satunya di luar Jawa. Teluk Palu ini dipilih sebab letaknya yang benar-benar strategis dan konfigurasi alur lautnya yang istimewa dan tak terdapat di teluk lain di Indonesia dan malah mungkin di dunia. 

"Alur laut teluk Palu mulai dari Laut Banda sampai Loli mencapai panjang 30 kilometer dengan lebar 10 km dan kedalaman 400 meter. Ini sangat istimewa, sehingga raksasa sekelas kapal induk Amerika Serikat pun bisa masuk di sini," ujarnya. 

Letaknya juga strategis sebab jarak ke Malaysia 300 kilometer dan ke Makassar juga 300 kilometer, jadi berada di tengah-tengah dua spot penting dalam taktik pertahanan nasional.

"Kondisi perairan Teluk Palu ini pun tidak akan terpengaruh oleh kondisi cuaca dan iklim bagaimanapun yang terjadi di ALKI III. Jadi teluk ini sangat cocok untuk dijadikan tempat parade kapal perang seperti yang pernah dilaksanakan di Manado," ujarnya dikutip VOI dari ANTARA. 

Saat ditanya berapa dana yang dikucurkan dan kapan pembangunan pangkalan kapal selam ini selesai dan beroperasi penuh, Budi Utomo mengaku tak tahu sebab hal itu tergantung pada pendanaan dari Mabes TNI AL. 

"Dana pembangunannya dikucurkan bertahap dari Mabes. Proyeknya ada di Mabes, kami hanya menerima saja," ujar Budi disela-sela acara penyerahan kapal bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada para nelayan dari lima kabupaten di Sulteng. 

Dia juga tak menceritakan berapa kapal selam yang akan berpangkalan di Dermaga Loli ini, tetapi menyebut bahwa dalam waktu dekat ini, TNI AL akan membeli tiga kapal selam baru dan tak tertutup kemungkinan kapal-kapal itu akan ditempatkan di pangkalan Loli ini.

Selain pangkalan kapal selam Indonesia ada di wilayah ini, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!