JAKARTA - Pembicaraan Kyiv dengan sekutunya mengenai kemungkinan kontingen pasukan asing di Ukraina yang akan bertindak sebagai penjaga keamanan masih dalam tahap awal.
Ukraina sedang mencari jaminan keamanan dari sekutunya sebagai bagian dari potensi perjanjian damai untuk mengakhiri perang, hampir tiga tahun sejak invasi Rusia.
Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan jumlah tersebut dapat mencakup setidaknya 200.000 pasukan penjaga perdamaian Eropa.
Dalam wawancara berikutnya dengan Bloomberg, Zelenskiy mengklarifikasi jumlah tersebut akan bergantung pada ukuran militer Ukraina.
Angkatan bersenjata Ukraina saat ini berjumlah sekitar 800.000 personel.
“Ya, diskusi sedang berlangsung mengenai kontingen militer negara asing, negara asing yang berpotensi dikerahkan ke Ukraina,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Heorhii Tykhyi dilansir Reuters, Kamis, 23 Januari.
"Diskusi ini masih dalam tahap awal,” sambungnya.
Tykhyi mengatakan masih terlalu dini untuk membicarakan jumlah pastinya, dan kontingen pasukan asing hanya akan menjadi salah satu bagian dari jaminan keamanan yang lebih luas.
“Kami berpendapat bahwa jaminan keamanan yang tahan lama dan dapat diandalkan bagi Ukraina harus mencakup Eropa dan Amerika Serikat. Inilah cara kami memastikan bahwa perdamaian ini berkelanjutan dan tahan lama,” kata Tykhyi.
BACA JUGA:
Rusia pada Kamis menolak gagasan negara-negara NATO mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina jika terjadi gencatan senjata dalam perang dengan Rusia.
Rusia mengatakan tindakan seperti itu akan mengancam dan menyebabkan “eskalasi yang tidak terkendali”.