Bagikan:

BOGOR – Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, merayakan ulang tahun ke-78 di Istana Batutulis, Puri Bima Sakti, Kota Bogor, pada Kamis 23 Januari. Acara syukuran diisi dengan potong tumpeng dan kue, serta pesan penting Megawati agar PDIP tetap solid.

Syukuran digelar secara sederhana pada Kamis siang, dihadiri sejumlah tokoh yang pernah bekerja sama dengan Megawati saat ia menjabat sebagai Presiden ke-5 RI. Beberapa kader PDI Perjuangan turut hadir dalam acara yang berlangsung hangat tersebut.

Anggota DPR RI, TB Hasanuddin, yang ditemui di depan gerbang Istana Batutulis, menjelaskan bahwa perayaan tersebut berlangsung dalam suasana sederhana, jauh dari kemeriahan.

"Sangat sederhana. Yang hadir hanya beberapa kader PDI Perjuangan, mantan menteri, dan Menko saat beliau menjabat sebagai presiden. Kebetulan saya juga dulu sekretaris militer saat Bu Mega menjadi presiden," ujar Hasanuddin.

Menurut Hasanuddin, suasana acara ulang tahun berlangsung cair dan penuh kebersamaan. Sebagian besar acara diisi dengan obrolan santai serta prosesi pemotongan tumpeng dan kue.

"Tidak ada kegiatan lain, hanya ngobrol santai, memotong tumpeng, dan kue," jelasnya.

Meski tidak menyampaikan pesan khusus, Megawati tetap menekankan pentingnya menjaga solidaritas di internal partai. Hasanuddin menuturkan bahwa saat bersalaman, Megawati memberikan pesan agar para kader patuh pada kebijakan dan keputusan partai.

"Saat bersalaman, beliau bilang, 'Kalian nurutlah sama kebijakan dan keputusan Ibu supaya partai solid dan maju.' Itu saja," tambah Hasanuddin.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa Megawati memang memilih merayakan ulang tahunnya secara sederhana bersama orang-orang terdekat.

Menurut Hasto, Megawati tidak hanya menjadi ketua umum partai, tetapi juga dianggap sebagai sosok ibu bagi para kader.

“Kami terikat secara ideologi, spiritual, kesejarahan, dan dengan alam pikir serta rasa Ibu Mega yang kokoh menjaga konstitusi dan demokrasi,” kata Hasto.