JAKARTA - Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsdya TNI Andyawan Martono beserta jajarannya melakukan evaluasi pemanfaatan alat utama sistem senjata (alutsista) rudal QW-19 dan Chiron untuk perkuat pertahanan udara.
Evaluasi itu, kata Marsdya TNI Andyawan Martono, demi memaksimalkan fungsi dari rudal QW-19 dan rudal Chiron serta tata pengoperasiannya.
"Penggunaan rudal ini berperan penting dalam mendukung operasi udara yang kompleks sehingga perlu dipastikan dalam kondisi optimal," kata Andyawan saat menggelar rapat evaluasi dengan jajarannya dalam siaran pers resmi TNI AU dilansir ANTARA, Kamis, 9 Januari.
Sebelumnya, TNI AU telah menguji penggunaan rudal tersebut dalam beberapa kesempatan, salah satunya dalam ajang latihan Angkasa Yudha pada tahun 2024.
Tidak hanya mengevaluasi efektivitas rudal, Wakil KSAU juga turut mengevaluasi jajaran Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) yang menjadi satuan pengguna rudal tersebut.
Wakil KSAU berharap Kopasgat dapat makin efektif dalam menjalankan tugas serta dapat mengoperasikan rudal QW-19 dan rudal Chiron dalam menjaga kawasan udara.
"Selain memastikan kesiapan teknis alutsista, rapat ini juga mendorong terciptanya koordinasi yang lebih solid antara berbagai unsur komando guna memperkuat sinergi dalam mendukung pertahanan udara nasional," demikian isi siaran pers tersebut.
Dengan adanya rapat ini, Marsdya TNI Andyawan berharap seluruh elemen TNI AU dari mulai alutsista dan satuan-satuan tempur makin siap dalam melaksanakan tugas pengamanan negara.
Rudal QW-19 kepunyaan Kopasgat TNI AU adalah rudal aktif yang dapat berfungsi mengunci target dengan kuat dengan durasi pengerjaan selama 10 detik.
BACA JUGA:
Rudal buatan China ini mempunyai kemampuan anti-jamming sehingga tidak mungkin diretas perangkat lunak apa pun. Rudal ini juga memiliki teknologi trigger dan laser proximity yang memungkinkan rudal dapat meledak ketika mengenai atau sesaat mendekati target.
Dengan kemampuan ini, rudal dapat mengejar beberapa target kecil dengan ketinggian rendah seperti rudal jelajah dan helikopter, sedangkan rudal Chiron merupakan alutsista asal Korea yang memiliki kemampuan mengejar target dengan kecepatan 700 meter per detik.
Jarak tembak rudal ini sejauh 7 kilometer. Rudal Chiron ini juga dilengkapi dengan pemandu inframerah dua warna (IR/UV) yang membantu meniadakan tindakan pencegahan inframerah (IRCM).