DENPASAR - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali I Nyoman Gede Anom meminta penjagaan di pintu masuk Bali mengantisipasi Warga Negara (WN) China yang datang dalam kondisi demam.
Ia di Denpasar, Selasa, mengatakan antisipasi ini menyikapi merebaknya wabah virus Human Metapneumovirus (HMPV) di China.
Dia mengatakan hingga saat ini belum ada kasus virus HMPV masuk Bali atau Indonesia, namun karena Bali terbuka bagi pariwisata maka perlu fokus antisipasi ke kunjungan negara terkait.
“Ini seperti flu cepat menyebar, cuma yang di China sejenis itu belum masuk, tapi kita belum tahu karena kita terbuka untuk wisata, tetap protap kita jaga karena belum ada vaksin,” kata dia, Selasa, 7 Januari.
Saat ini, Bali dapat memanfaatkan keberadaan thermo scanner untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang yang masuk melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai sehingga dapat dilakukan pencegahan penyebaran.
“Untuk deteksi demam di sana (bandara) itu kan pasti kita lihat, misal dari China kalau dia demam kan kita pasti berpikir ke arah sana (virus HMPV), cepat kita arahkan untuk diperiksa cek lengkap, sekarang China kalau ada rombongan pasti kita cek,” ujarnya.
Dinkes Bali menyampaikan hal ini juga diterapkan saat antisipasi MonkeyPox lalu, di mana WN Afrika menjadi perhatian khusus di bandara.
“Jadi fokus karena ini kan (virus HMPV) di China, tapi yang jelas virus ini tidak mematikan, WHO pun belum menyatakan ini sebagai penyakit global, belum,” kata dia.
BACA JUGA:
Koordinasi pemerintah daerah dengan Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) juga sudah dilakukan, nantinya jika virus HMPV terdeteksi maka pemerintah daerah akan mengarahkan pasien ke RS Prof Ngoerah.
Anom meminta masyarakat tak panik, namun tetap menjaga kesehatan diri dengan pola hidup bersih dan sehat, mengonsumsi makanan bergizi, dan menggunakan masker saat flu dan batuk.