Bagikan:

JAKARTA - Kepala Balai Pelayanan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kepulauan Riau Kombes Imam Riyadi menyatakan kapal long boat yang tenggelam di perairan Tanjung Balai Karimun, Senin (6/1), diduga mengangkut pekerja migran Indonesia nonprosedural dari Malaysia.

Kapal tersebut mengangkut sembilan orang penumpang, terdiri atas tujuh orang pekerja migran nonprosedural atau ilegal dan dua orang ABK/nakhoda.

Enam orang dinyatakan selamat, sementara dua orang pekerja migran dan seorang nakhoda kapal dinyatakan hilang. Salah seorang korban hilang adalah balita berusia 2,5 tahun.

"Dari enam korban selamat, seorang di antaranya ABK diduga pelaku yang memfasilitasi pengangkutan pekerja migran ilegal dan saat ini masih diamankan di Lanal Karimun," kata Kombes Imam Riyadi di Tanjungpinang, Selasa, 7 Januari.

Ia menjelaskan kronologis kejadian berawal ketika Pos Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Tanjung Balai Karimun melaporkan informasi dari anggota Pangkalan TNI AL (Lanal) Karimun telah terjadi kecelakaan satu unit long boat di perairan sekitar pada Senin (6/1). 

Usai menerima laporan itu, pihaknya langsung berkoordinasi dan mendatangi dermaga Lanal Karimun bersama instansi terkait untuk melakukan pertolongan, evakuasi dan perlindungan terhadap tujuh korban selamat, termasuk melakukan pendataan terhadap dua korban pekerja migran yang dirawat di RSUD Muhammad Sani.

Selain itu, BP3MI Kepri juga berkoordinasi dengan Satpol Air Polres Karimun guna penyelidikan terhadap pelaku yang memfasilitasi atau mengangkut para korban.

Kapal kecelakaan itu diduga baru menjemput pekerja migran Indonesia dari Malaysia dan dibawa menuju ke Kabupaten Karimun.

"Para korban rencananya akan dipulangkan ke daerah asal," ujar Kombes Imam dilansir ANTARA.

Command Center Kantor SAR Tanjungpinang sebelumnya menerima laporan dari POCC Singapore terkait kecelakaan kapal long boat tenggelam di Pulau Karimun Besar, Senin (6/1), sekitar pukul 06:26 WIB.

 

Kapal mengangkut sembilan orang penumpang, enam orang di antaranya selamat setelah berhasil dievakuasi oleh kapal Oil Tanker Navi8 Guards yang berada di sekitar lokasi kejadian. Sementara tiga orang lainnya masih hilang dan sampai saat ini belum ditemukan.

Kepala Kantor SAR Tanjungpinang Fazzli menyebut upaya pencarian dan penyelamatan pun terus dilakukan oleh tim SAR gabungan untuk mencari tiga korban hilang di perairan Karimun.

Selain itu, koordinasi juga dilakukan dengan pihak berwenang guna menyelidiki penyebab kecelakaan dan memastikan keselamatan para korban yang hilang.

"Operasi pencarian akan terus dilanjutkan hingga ditemukan titik terang," ujar Fazzli.