Bagikan:

TANJUNGPINANG – Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian terhadap tiga korban yang hilang akibat tabrakan kapal long boat di perairan Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Kejadian ini pertama kali dilaporkan pada Senin, 6 Januari, pukul 06:26 WIB, ketika Com Center Kantor SAR Tanjungpinang menerima informasi dari POCC Singapore mengenai kecelakaan kapal di Pulau Karimun Besar. Enam orang korban berhasil ditemukan terapung di perairan tersebut.

"Keenam korban berhasil dievakuasi dengan cepat oleh kapal Oil Tanker Navi8 Guards yang berada di lokasi kejadian, untuk memastikan keselamatan mereka," ujar Kepala Kantor SAR Tanjungpinang, Fazzli, Senin malam.

Namun, tiga orang lainnya masih dinyatakan hilang, termasuk seorang balita berusia 2,5 tahun bernama Nur Asyifa. Identitas dua korban lainnya masih belum diketahui.

Sedangkan enam korban yang ditemukan, empat korban dengan luka ringan dirawat di Markas Komando Lanal Tanjung Balai Karimun dan dua korban lainnya dirujuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Muhammad Sani karena luka serius.

Adapun rincian Korban Luka Ringan Ismail (41); alamat: Lombok Timur, Desa Sakra, Kecamatan Sakra, Matrae (45); alamat Jawa Timur, Sumenep, Imam (40); alamat: Lombok Barat, Desa Batu Layar, Nono (40); alamat: Jawa Timur, Sumenep.

Korban Dirujuk ke RSUD Muhammad Sani, Liman (40), dan Nawiyah (37).

Operasi pencarian oleh Tim SAR gabungan melibatkan kapal-kapal yang berada di perairan sekitar Tanjung Balai Karimun. Penyelidikan juga dilakukan untuk mengetahui penyebab kecelakaan.

"Kami akan melanjutkan pencarian hingga ditemukan titik terang. Kami juga mengimbau semua pihak di perairan Tanjung Balai Karimun agar tetap waspada dan mengikuti instruksi otoritas setempat demi keselamatan pelayaran," kata Fazzli.

Pihak berwenang akan memberikan informasi lebih lanjut setelah perkembangan terbaru ditemukan.