Bagikan:

TANGERANG - Memasuki Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyiapkan 10 kendaraan monitoring frekuensi di sejumlah lokasi. Tujuannya untuk mengantisipasi gangguan frekuensi saat memasuki perayaan tersebut.

Menteri Komdigi Meutya Hafid mengatakan 10 mobik monitoring ini akan di tempatkan pada titik-titik yang memiliki lonjakan penumpang, baik pelabuhan ataupun Bandara.

“Jadi pada saat ini mobil untuk memonitor terus frekuensi ini ada 10 saat ini kita taruh di 10 kota besar,” kata Meutya Hafid, Rabu 25 Desember.

“Namun demikian karena sifatnya mobile kalau ada lonjakan, misalnya di Pelabuhan tertentu ini bisa kita geser, jadi seperti itu,” sambungnya.

Selain itu, pihaknya juga menyediakan Base Transceiver Station (BTS) mobile di sejumlah titik-titik tertentu. Tujuannya untuk mengantisipasi hilangnya sinyal atau frekuensi saat libur Nataru.

Diketahui BTS berfungsi sebagai alat mengirim dan menerima sinyal radio ke perangkat komunikasi. Adapun titiknya mulai dari Jakarta, Surabaya, Makassar, Medan Manado dan Denpasar.

“Menaiikan sampai dua kali lipat dari kapasitasnya serta menaruh BTS-BTS mobile di wilayah-wilayah pariwisata yang dianggap cukup ramai,” ujarnya.

Oleh sebab itu untuk memastikan titik-titik yang di tempatkan tepat sasaran, kata Meutya, pihaknya telah diterjukan tepat sasaran.

“Kami juga telah memerintahkan para Dirjen untuk mengecek langsung bahwa ini betul disediakan oleh para operator seluler secara sampling di titik-titik tertentu,” tutupnya.