JAKARTA - Uskup Ignatius Kardinal Suharyo menyinggung soal kasus korupsi yang terjadi di Indonesia dalam waktu beberapa pekan terakhir. Ia menilai korupsi ini menjadi alat untuk membunuh dan mematikan, serta menjegal orang.
“Kita semua melihat akhir ini korupsi itu malah dijadikan alat, untuk membunuh dalam tanda kutip ya, untuk mematikan orang, untuk menjegal orang,” kata Kardinal Suharyo kepada wartawan di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Rabu, 25 Desember.
“Korupsi dibiarkan supaya nanti pada waktunya bisa digunakan untuk kepentingan tertentu,” sambungnya
Kardinal Suharyo juga menilai bila korupsi adalah suatu realita yang sangat kompleks dalam kehidupan. Menurutnya, hal ini terjadi karena jati diri manusia telah diingkari.
BACA JUGA:
“Itu karena jati dirinya di manusia yang korupsi itu jati diri yang paling dasar diingkari. Itu kalau kita omong soal konsep. Sehingga macam-macam kepentingan lain yang melunturkan jati diri yang paling dasar. Kalau kita melihatnya secara konkret saya kira korupsi itu sesuatu realitas yang sangat-sangat kompleks,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata Suharyo, di tengah masyrakat cenderung melakukan tindakan korupsi, ia berharap di gereja tak pernah terjadi hal demikian.
"Supaya bahaya korupsi di dalam gereja sendiri, oleh umat sendiri itu sejauh mungkin dicegah," kata Suharyo.