Bagikan:

JAKARTA - Komisaris Anti-Rasisme Jerman Reem Alabali-Radovan pada Senin mengaku khawatir dengan meningkatnya serangan terhadap warga Muslim menyusul insiden di Magdeburg, di mana lima orang tewas dan 200 lainnya terluka ditabrak mobil di sebuah pasar Natal.

"Sejak akhir pekan, pusat konseling anti-rasisme kami di Magdeburg dan sekitarnya telah mendapat laporan tentang meningkatnya permusuhan dan serangan dengan kekerasan terhadap migran warga dan Muslim," kata Alabali-Radovan seperti dikutip media lokal dilansir ANTARA, Selasa, 24 Desember,

Dia menyayangkan orang-orang yang melakukan tindakan itu untuk menyebarkan rasisme.

"Kita harus melawan segala upaya yang memanfaatkan tindakan ini demi kepentingan politik," kata dia.

Alabali-Radovan menekankan terorisme selalu bertujuan untuk "menghancurkan kerekatan sosial, memecah belah persatuan, dan menyebarkan ketakutan."

Sebelumnya pada hari yang sama, Wakil Kanselir Jerman Robert Habeck memperingatkan masyarakat untuk tidak memicu kebencian terhadap warga Muslim dan orang asing menyusul terjadinya insiden di Magdeburg.

"Jangan percaya dengan para penyebar propaganda di internet. Kebohongan lebih cepat daripada kebenaran," katanya dalam pesan video di media sosial.

"Luangkan waktu untuk mencari kebenaran. Luangkan waktu untuk skeptisisme, untuk keraguan, untuk pertanyaan. Jangan biarkan kebencian menguasai Anda," kata Habeck, calon kanselir dari Partai Hijau dalam pemilu pendahuluan pada Februari mendatang.

Pernyataannya itu muncul setelah partai sayap kanan melancarkan protes di tempat kejadian di Magdeburg pada Sabtu.

Taleb Al-Abdulmohsen, sang tersangka pelaku penabrakan mobil, diketahui merupakan seorang psikiater Arab Saudi berusia 50 tahun yang telah menetap di Jerman sejak 2006. Dia menjadi pendukung partai sayap kanan Jerman dan Zionisme anti-Islam.

Abdulmohsen sempat membagikan unggahan yang mendukung Alternatif untuk Jerman (AfD), partai sayap kanan yang menentang migrasi Muslim, dan kelompok-kelompok anti-Islam lain di Eropa.

Dia juga dikabarkan telah membagikan peta "Israel Raya" yang mencakup sebagian wilayah Turki.