JAKARTA - Partai-partai oposisi India bergerak untuk memakzulkan Wakil Presiden Jagdeep Dhankhar. Oposisi menuduhnya partisan dalam perannya sebagai ketua majelis tinggi parlemen.
Dilansir Reuters, Selasa, 10 Desember, kantor Dhankhar tidak menanggapi permintaan komentar namun Menteri Urusan Parlemen Kiren Rijiju mengatakan Dhankhar "sangat profesional dan tidak memihak".
Langkah ini menyusul gangguan yang terjadi selama beberapa minggu di parlemen, di mana pemerintah dan partai oposisi saling tuduh karena tidak mengizinkan urusan legislatif dengan menciptakan kontroversi politik.
Wakil presiden memegang jabatan konstitusional tertinggi kedua di India, serta menjadi ketua majelis tinggi parlemen. Wakil presiden juga bertindak sebagai presiden negara jika ada lowongan sementara.
Meskipun langkah ini bersifat simbolis karena partai-partai oposisi tidak memiliki cukup suara untuk memecatnya, hal ini diperkirakan akan memperburuk hubungan antara oposisi dan pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi karena Dhankhar terpilih sebagai kandidat dari Partai Bharatiya Janata (BJP) yang dipimpin Modi.
“Pihak oposisi tidak punya pilihan selain secara resmi mengajukan mosi tidak percaya terhadap Dhankhar karena caranya yang sangat partisan dalam melakukan proses di dewan negara,” kata Jairam Ramesh, juru bicara partai oposisi utama Kongres.
BACA JUGA:
Menteri Rijiju mengatakan tindakan tersebut merupakan "serangan" terhadap ketua majelis tinggi dan disesalkan.
“Jangan melakukan hal-hal seperti ini, ini tidak baik bagi demokrasi, wakil presiden harus dihormati, DPR dan ketuanya harus dihormati, kami menentang pemberitahuan seperti itu. Itu tidak akan pernah berhasil,” katanya kepada wartawan.
Mosi tersebut kemungkinan besar tidak akan didengar pada sesi ini karena parlemen akan mengadakan reses pada tanggal 20 Desember, sebelum masa pemberitahuan 14 hari yang diwajibkan.