Bagikan:

SERANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten melaporkan bahwa 8.717 jiwa atau 2.374 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Pandeglang terdampak banjir yang terjadi sejak Senin 2 Desember.

"Kami mencatat sebanyak 8.717 warga di Kabupaten Pandeglang terdampak banjir, berdasarkan data sementara hingga Selasa (3/12) pukul 19.00 WIB," ujar Kepala Pelaksana BPBD Banten, Nana Suryana, seperti dilansir ANTARA, Rabu 4 Desember.

Nana mengungkapkan bahwa Kecamatan Patia menjadi daerah yang paling terdampak, dengan 1.142 KK atau 4.568 jiwa yang tinggal di tujuh desa/kelurahan. Selain itu, Kecamatan Sindangresmi tercatat dengan 651 KK atau 2.504 jiwa, sementara Kecamatan Cikeusik melaporkan 382 KK atau 1.071 jiwa terdampak.

Desa/Kelurahan di Kecamatan Cikeusik juga menjadi wilayah yang paling terdampak dengan 10 wilayah yang terendam banjir.

Tak hanya di Kabupaten Pandeglang, bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan cuaca ekstrem juga melanda Kabupaten Lebak yang berdampak pada 1.201 KK, Kabupaten Serang yang melibatkan 598 KK atau 2.275 jiwa, serta Kota Serang dengan satu KK yang terdampak.

Selain dampak banjir, Nana menyampaikan bahwa bencana ini juga menyebabkan kerusakan infrastruktur. "Bencana ini mengakibatkan kerusakan pada enam pondok pesantren, dua jembatan yang putus, serta kerusakan pada akses jalan dan kendaraan," tambahnya.

BPBD juga melaporkan satu korban meninggal akibat bencana hidrometeorologi ini. Saat ini, pihak BPBD terus melakukan upaya penanggulangan bencana dan membantu warga yang terdampak.