JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum mengungkapkan gereja basilika akan dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
"Nanti ada gereja basilika di IKN," ujar Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti di Jakarta, Antara, Selasa, 3 Desember.
Saat ini, lanjutnya, proyek pembangunan basilika di IKN tersebut sedang menunggu pengumuman pemenang lelang. "Tinggal nanti menunggu pengumuman pemenang (lelang)," kata Diana.
Sebagai informasi, Kementerian Agama RI menerangkan bahwa Basilika Nusantara Santo Fransiskus Xaverius yang pertama di Indonesia siap dibangun di Ibu Kota Nusantara.
Pembangunan basilika merupakan kolaborasi antara Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Agama, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), dan Otorita Ibu Kota Nusantara.
Basilika Santo Fransiskus Xaverius diharapkan menjadi landmark penting dan simbol kerukunan umat beragama di negara ini. Pemilihan Santo Fransiskus Xaverius sebagai santo pelindung basilika memiliki makna penting. Sebagai misionaris yang membawa agama Kristen ke Asia, termasuk Indonesia, Santo Fransiskus Xaverius dipandang sebagai sosok pemersatu.
Uskup Agung Samarinda Monsegneur (Mgr) Yustinus Harjosusanto menjelaskan bahwa basilika adalah jenis gereja khusus yang memerlukan persetujuan Paus.
Yustinus menambahkan, lokasi basilika di jantung ibu kota baru juga bersifat simbolis. Dengan menempatkan basilika di Nusantara, mengirimkan pesan persatuan dan keragaman.
Desain basilika bersifat megah dan kaya makna. Ini mencakup fitur-fitur yang mencerminkan budaya dan sejarah lokal, serta elemen-elemen yang unik untuk arsitektur Katolik.
Yustinus memaparkan, pembangunan Basilika Santo Fransiskus Xaverius di zona rumah ibadah wilayah IKN, bukan hanya merupakan suatu usaha keagamaan. Ini juga merupakan peristiwa budaya dan sejarah yang penting. Basilika ini diharapkan menjadi tempat ziarah populer bagi umat Katolik dari seluruh Indonesia dan dunia.
BACA JUGA:
Dia menjabarkan koeksistensi dari berbagai tempat ibadah, termasuk masjid, gereja, dan pura, merupakan bukti komitmen Indonesia terhadap toleransi dan kerukunan beragama.