Bagikan:

MAKASSAR - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal A. Paliwang memastikan rencana pembangunan Industri Minyak Goreng Kelapa Sawit di Kaltara akan memperkuat posisi provinsi ke 34 ini sebagai pusat produksi minyak goreng berkualitas baik nasional maupun internasional. 

Hal ini disampaikannya Gubernur Kaltara pada Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan (Feasibility Study) Pembangunan Industri Minyak Goreng Kelapa Sawit di Kaltara, Senin, 2 Desember.

Seminar tersebut sebagai langkah strategis untuk memajukan industri pengolahan kelapa sawit di Kaltara.

"Melalui studi kelayakan ini, kita dapat memperoleh gambaran objektif dan komprehensif dari aspek teknis, kebijakan, hingga dampak sosial dan budaya, yang akan menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan pembangunan industri minyak goreng kelapa sawit," kata Gubernur Kaltara Zainal A. Paliwang.

Gubernur menjelaskan potensi besar sektor kelapa sawit di Kaltara pada 2022, luas areal tanam kelapa sawit mencapai 38.061 hektar dengan produksi 73.946,30 ton.

"Kabupaten Nunukan menjadi wilayah dengan lahan sawit terluas. Komoditas ini memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah, mencapai Rp3,9 triliun pada PDRB 2022," lanjut Zainal.

Namun, Zainal mengakui infrastruktur yang ada, termasuk 20 pabrik pengolahan kelapa sawit di Kaltara, masih belum mampu menampung seluruh produksi.

"Dengan adanya pembangunan industri minyak goreng, kita berharap dapat meningkatkan nilai tambah produk lokal, membuka lapangan kerja baru, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata," jelas Gubernur.

Gubernur menargetkan kontribusi kelapa sawit terhadap APBD Kaltara tahun 2024 mencapai Rp56,3 miliar.

Karena itu, ia mengajak seluruh pihak bersinergi demi mewujudkan pembangunan industri sawit yang modern, efisien, dan berkelanjutan.

"Srudi Kelayakan ini akan berikan rekomendasi konstruktif untuk menyempurnakan dokumen studi kelayakan serta memperkuat posisi Kaltara sebagai pusat produksi minyak goreng berkualitas tinggi di pasar nasional maupun internasional," kata dia.