JAKARTA - Kasus kematian APW (40) dan RM (69) yang dilakukan oleh pelaku berinisial MAS (14) di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, masih didalami Polres Metro Jakarta Selatan.
"Saat ditangkap, pelaku masih berlumur darah di tangan kanan dan kiri serta pakaian pelaku," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung, Minggu, 1 Desember.
Polisi menyita barang bukti yang digunakan pelaku MAS berupa pisau yang diduga digunakan untuk menghabisi nyawa ayah dan neneknya itu.
"Diamankan pisau yang diduga untuk melakukan pembunuhan. Setelah itu spray, baju yang berlumuran darah, dan lain-lain. Diduga korban ditusuk dalam keadaan tidur," ujarnya.
Akibat kejadian itu, APW dan RM meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan di rumahnya. Sementara ibu pelaku berinisial AP juga alami luka berat dan menjalani perawatan intensif.
"(pelaku MAS pertama kali menusuk) Bapaknya. Kemudian ibunya dan terakhir neneknya," katanya.
Seperti diketahui, kejadian pembunuhan sadis ini terjadi di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu pukul 01.00 WIB.
Hasil penyelidikan, polisi mengungkapkan pengakuan pelaku berinisial MAS tega menghabisi nyawa ayah dan neneknya lantaran mendapatkan bisikan gaib.
"Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu," kata Kasat.
Kekejaman Anak Usia 14 Tahun di Lebak Bulus Cilandak
Entah apa yang ada dibenak MAS, saat berusaha menghabisi nyawa ayah dan neneknya, APW (40) dan RM (69). Bahkan MAS juga berusaha menghabisi nyawa ibunya, AP, namun tak berhasil. AP masih sadarkan diri meski alami luka tusuk di tubuhnya.
"Dari keterangan dari pelaku, ayahnya (berinisial APW) sedang tidur bersama ibunya. Dia (pelaku MAS) turun mengambil pisau di dapur, kemudian dia (pelaku MAS) naik lagi ke (lantai) atas melakukan penusukan tersebut. Dia tusuk bapak dan ibunya," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung.
Sementara dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan banyak ceceran darah hampir di seluruh bagian rumah korban.
"Jadi untuk darah yang kita temukan adalah di tempat tidur si ayah dan ibu. Setelah itu di lantai, tangga, sampai dengan lantai satu bawah ya. Kemudian di depan kamar nenek dan ruang tamu," ujarnya.
Lebih lanjut AKBP Gogo menjelaskan, ceceran darah juga terdapat di tembok garasi, dipagar sampai dengan sekitar jalan depan rumah.
"Karena ibunya ini juga minta tolong ya sama tetangganya, jadi darahnya juga ada di dekat rumah tetangga," ucapnya.
Ibu korban sempat meminta tolong ketika pelaku berusaha menghabisi nyawa ibunya tersebut. Namun, ibu korban berhasil berlari keluar untuk mencari pertolongan.
"Ini interogasi awal olah TKP dan dikuatkan dengan keterangan dari pelaku," katanya.
Pelaku berinisial MAS awalnya menusuk ayahnya saat tengah tidur di dalem kamar bersama ibu pelaku.
"Dia nusuk ayahnya, ibunya bangun, ibunya juga ditusuk. Tapi mungkin tidak masuk di tempat yang mematikan, setelah itu ibunya teriak," paparnya.
Korban APW (ayah pelaku) sempat lari sampai ke lantai bawah. Setelah itu neneknya keluar.
"Diduga neneknya juga ditusuk saat keluar. Yang pertama ditusuk itu bapaknya, ibunya, baru neneknya," katanya.
Sebelumnya, kejadian pembunuhan sadis ini terjadi di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan pada Sabtu, 30 November, pukul 01.00 WIB.