JAKARTA - Lia Aminuddin alias Lia Eden, dikabarkan meninggal dunia pada Jumat, 9 April. Dia sempat menghebohkan Indonesia bersama komunitas Salamullah yang dipimpinnya, karena pernah berkasus soal penodaan agama.
"Ratu Surga pengabar kesucian wahyu-wahyu Tuhan itu berpulang," demikian dikutip dari akun Instagram Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk), Senin, 12 April.
"Selamat jalan, Lia Eden. Beristirahatlah dalam kemenangan yang mahadamai," demikian dikutip dari akun Sejuk.
Dia akan dikremasi di Grand Heaven, Heaven Garden Pluit, Jakarta Utara. Proses kremasi ini akan dilaksanakan pukul 11.00 WIB.
"Hari ini jam 11. di Grand Heaven, Jalan Pluit Raya nomor 191. Proses kremasi di lantai 5," kata seorang petugas Gran Heaven yang dikonfirmasi VOI.
Kemunculan Lia Aminudin alias Lia Eden mengegerkan Indonesia. Dia mengaku mendapat wahyu dari Jibril. Atas keyakinannya itu, ia pun mendapatkan sejumlah pengikut lewat Takhta Suci Kerajaan Tuhan.
Setelah itu ramai, MUI membuat fatwa kalau ajaran Lia Eden sesat. Lia Eden lalu ditangkap atas tuduhan penodaan agama. Yang terakhir dia pernah dihukum selama 2,5 tahun penjara dan bebas pada 15 April 2011.
Sewaktu bebas, Lia mengaku tak kapok dan akan terus menyiarkan keyakinannya dengan mendamaikan semua agama.
"Ah enggak. Saya tidak kapok. Saya akan kembali dengan tugas mulia saya. Saya tidak takut. Ini urusan Tuhan harus dilakukan. Amanat Allah harus dilakukan," kata Lia Eden.
"Saya tidak ini tidak pernah berbuat kejahatan. Saya menjalani 4,5 tahun penjara bukan karena melakukan kejahatan loh," tandas Lia Eden.