Bagikan:

JAKARTA - Komisi III DPR RI mulai menjalankan proses uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap 10 calon pimpinan dan 10 calon dewan pengawas KPK. Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengaku dilema harus memilih 5 orang Capim dan 5 orang Cadewas lantaran seluruh calon dianggap berkualitas untuk memimpin lembaga antirasuah. 

"Ya hari ini kami mulai melaksanakan yang namanya fit and proper test, kalau untuk capim itu kami akan memilih dan menetapkan anggota, pimpinan dan ketua KPK ya. Kalau untuk Dewan Pengawas ini namanya forum konsultasi dan pendalaman untuk berikutnya kami akan merekomendasikan 5 orang kepada Presiden," ujar Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 November. 

Pada hari pertama fit and proper test, seluruh Capim dan Cadewas KPK mengambil nomor urut dan pembuatan makalah di Komisi III DPR mulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB. Dilanjutkan pemilihan dan penetapan Capim KPK pukul 13.30 WIB. 

"Saat ini sedang apa, pembuatan makalah, nanti jam 13 kita mulai satu persatu kita pendalaman," katanya. 

Adapun pelaksanaan fit and proper test Capim dan Cadewas KPK akan berlangsung selama empat hari hingga Kamis, 21 November. Penetapan direncanakan rampung pada malam harinya pukul 21.00 WIB. 

"Kawan-kawan siap semua dari semua fraksi dari hari ini sampai dengan hari Kamis malam insya Allah kita dari pagi sampai jam 21 tiap hari akan seperti itu," jelas Habiburokhman. 

"Kenapa? Karena memang di periode ini kami memberikan waktu yg lebih lama terhadap masing-masing calon untuk menjalankan proses fit and proper. Kalau biasanya hanya 1 jam, ini satu setengah jam. Dengan harapan, si calon akan lebih memiliki keleluasaan waktu ya untuk menyampaikan visi misi dan gagasannya terkait KPK ini," lanjut legislator Gerindra itu.  

Kendati demikian, Habiburokhman mengungkapkan bahwa Komisi III DPR dilema lantaran harus memilih 5 pimpinan dari 10 calon yang berkualitas. Menurutnya, hampir seluruh Capim dan Cadewas memiliki integritas sebagai pimpinan KPK. 

"Memang ini kali ini ya, kami harus katakan Komisi III ini dilema. Dilemanya apa? Karena dari semua calon ini nyaris kualitasnya sama, berintegritas berkualitas, punya gagasan besar, punya track record bagus-bagus semua dan hampir nggak cela," ungkapnya. 

"Sehingga, kami berterima kasih kepada  Pansel yang sudah menyuguhkan calon-calon terbaik, tapi dilemanya kami harus memilih setengah dari yang diajukan. Dari 10 kami hanya bisa memilih 5. Kalau boleh ya kita pilih semua, tapi UU mengharuskan kami hanya memilih 5 diantaranya," pungkas Waketum Gerindra itu.