JAKARTA - Warga New Delhi kembali menghadapi polusi udara berbahaya hari ini.
Keadaan itu kembali dialami warga ibu kota India itu setelah kemarin seluruh siswa sekolah dasar (SD) di daerah itu belajar di rumah imbas tingkat polutan yang tinggi.
Mengutip AFP, Delhi yang dihuni lebih dari 30 juta orang secara konsisten menduduki peringkat teratas kota dengan polusi udara tinggi di musim dingin.
Kabut asap polusi menjadi permasalahan yang masih belum bisa diatasi di Delhi dan menyebabkan ribuan kematian dini setiap tahunnya.
Pada Kamis 14 November, seluruh operasional pendidikan di tingkatan SD di Delhi ditiadakan atas perintah pemerintah untuk menghindari siswa-siswa yang sangat rentan terhadap penyakit disebabkan polusi udara. Kegiatan belajar mengajar dipindahkan secara daring.
“Saya punya anak berusia delapan tahun dan dia menderita batuk selama beberapa hari terakhir,” kata warga Delhi, Satraj saat ditemui di New Delhi.
“Pemerintah melakukan hal yang benar dengan menutup sekolah," sambung dia.
BACA JUGA:
Keputusan pemerintah setempat kemarin juga termasuk larangan operasional pekerjaan konstruksi di Delhi. Termasuk insstruksi kepada pengemudi kendaraan bertenaga diesel yang telah lanjut usia menghindari jalan raya agar tidak terpapar polusi.
Perintah itu diikuti dioptimalkannya truk air untuk menyemprot jalan raya guna membersihkan partikel debu dari udara. Namun, berdasarkan IQAir, kualitas udara di Delhi tetap memburuk ke tingkat "berbahaya" selama empat hari berturut-turut pada pekan ini.