Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Anthony Albanese memuji rampungnya pembahasan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (DCA) bilateral Indonesia dan Australia.

Itu dikatakannya saat menemui Presiden Prabowo Subianto Hari Kamis (14/11) jelang KTT APEC di Lima, Peru.

"Hari ini saya bertemu dengan Prabowo Subianto untuk pertama kalinya sejak pelantikannya sebagai Presiden Indonesia," cuit PM Albanese di X, seperti dikutip Jumat 15 November.

"Saya berterima kasih kepada (Presiden) Prabowo atas kepemimpinannya dalam merampungkan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan bilateral kita," lanjutnya.

PM Albanese menambahkan, Australia dan Indonesia adalah tetangga dekat dan mitra dekat.

"Dan saya berharap dapat bekerja sama dengan Presiden Prabowo dalam menghadapi tantangan bersama yang dihadapi kawasan dan rakyat kita," cuitnya.

Diketahui, DCA bilateral Indonesia dengan Australia ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Indonesia ketika itu, Prabowo Subianto, dengan Wakil Perdana Menteri Australia-Menteri Pertahanan Richard Marles di Aula Graha Utama, Akademi Militer Magelang pada 28 Agustus lalu, dikutip dari situs Kementerian Pertahanan RI.

Dikatakan, Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (DCA) ini bersifat mengikat secara hukum sehingga menunjukkan komitmen serius kedua negara untuk meningkatkan dan memperkuat hubungan pertahanan dalam kerangka kemitraan strategis yang komprehensif.

Pertimbangan peningkatan status DCA menjadi perjanjian yang mengikat secara hukum adalah berdasarkan intensitas peningkatan kegiatan kerja sama militer kedua negara selama kurun waktu 10 tahun terakhir, khususnya di bidang pendidikan dan pelatihan.

Perundingan naskah perjanjian telah dilakukan melalui serangkaian pertemuan di Jakarta pada Bulan Mei dan Desember termasuk di Canberra pada Bulan Agustus tahun 2023.