JAKARTA - Wantannas RI menyerukan penguatan kelembagaan agar dapat lebih responsif menghadapi berbagai ancaman keamanan global yang semakin luas dan multidimensional.
Pakar Hankam Universitas Indonesia, Kusnanto Anggoro mengatakan, dinamika geopolitik dan geostrategi dunia terus memengaruhi situasi keamanan nasional, memunculkan ancaman tak hanya mencakup aspek militer tetapi juga siber, ekonomi, terorisme, hingga ketahanan sosial dan budaya.
Menurut Kusnanto, sebagai lembaga yang bertugas mendukung Presiden dalam merumuskan kebijakan ketahanan nasional, Wantannas dinilai perlu memperkuat kewenangannya untuk lebih adaptif menghadapi ancaman yang semakin dinamis.
"Saat ini, Wantannas RI lebih banyak berfokus pada pembinaan ketahanan nasional jangka panjang dan kajian strategis, namun terbatas dalam mengambil keputusan langsung di situasi krisis yang mendesak," ujarnya di Jakarta Pusat, Selasa, 12 November.
Dalam kegiatan sarasehan ini juga dibahas soal ancaman terhadap keamanan nasional kini mencakup aspek non-militer, seperti terorisme, kejahatan siber, perubahan iklim, dan pandemi global.
Diskusi juga menyoroti praktik-praktik terbaik dari National Security Council di berbagai negara untuk menginspirasi pengembangan Wantannas yang lebih adaptif.
Ke depannya, Wantannas RI harus berfokus pada penyusunan strategi keamanan nasional yang adaptif terhadap perubahan lingkungan domestik dan global, penyusunan naskah strategi, rencana kontingensi, dan proyeksi ancaman masa depan.
BACA JUGA:
Dengan demikian, diharapkan Wantannas dapat membantu menciptakan keamanan nasional yang tangguh dan terintegrasi, menjadikan Indonesia lebih siap menghadapi tantangan keamanan yang terus berkembang.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Laksdya TNI T.S.N.B. Hutabarat berharap, hasil diskusi dapat membawa manfaat nyata dalam memperkuat ketahanan nasional Indonesia.
"Wantannas akan terus meningkatkan respons dan efektivitas dalam mendukung stabilitas nasional serta memberikan masukan strategis bagi pemerintah dalam menghadapi tantangan keamanan yang dinamis," katanya.