Bagikan:

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Rensi Sitorus selaku Kepala Bagian (Kabag) Protokol Pemprov Kalimantan Selatan pada hari ini. Dia diminta hadir sebagai saksi dugaan suap proyek yang menjerat Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor atau Paman Birin.

"Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK atas nama RS selaku Kepala Bagian Protokol Pemprov Kalimantan Selatan," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardika kepada wartawan, Senin, 11 November.

Belum dirinci Tessa soal materi yang digali penyidik dari RS. Tapi, dia diduga mengetahui praktik lancung tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Sahbirin Noor atau Paman Birin ditetapkan sebagai tersangka penerima suap. Langkah ini dilakukan setelah KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kalimantan Selatan pada Minggu, 6 Oktober.

Gubernur Kalimantan Selatan ini ditetapkan sebagai penerima suap bersama empat orang lainnya. Mereka adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemprov Kalsel Ahmad Solhan (SOL), Kabid Cipta Karya sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pemprov Kalsel Yulianti Erlynah (YUL), Pengurus Rumah Tahfidz Darussalam sekaligus pengepul uang atau fee Ahmad (AMD) dan Plt. Kepala Bagian Rumah Tangga Gubernur Kalsel Agustya Febry Andrean (FEB).

Sedangkan sebagai tersangka pemberi, yakni Sugeng Wahyudi (YUD) dan Andi Susanto (AND) selaku pihak swasta. Total ada tujuh tersangka yang ditetapkan KPK.

Pemberian ini dilakukan setelah Sugeng dan Andi mendapatkan tiga proyek di Kalsel. Rinciannya:

1. Pembangunan Lapangan Sepak Bola di Kawasan Olahraga Terintegrasi Provinsi Kalimantan Selatan dengan penyedia terpilih PT WKM (Wismani Kharya Mandiri) dengan nilai pekerjaan Rp23 miliar;

2. Pembangunan Samsat Terpadu dengan penyedia terpilih PT HIU (Haryadi Indo Utama) dengan nilai pekerjaan Rp22 miliar;

3. Pembangunan Kolam Renang di Kawasan Olahraga Terintegrasi Provinsi Kalimantan Selatan dengan penyedia terpilih CV BBB (Bangun Banua Bersama) dengan nilai pekerjaan Rp9 miliar.

Paman Birin saat ini belum menggunakan rompi oranye. Dia bahkan sempat tidak diketahui keberadaannya.

Hanya saja, belakangan Paman Birin muncul dan memimpin apel pada Senin, 11 November. Dia tampak menggunakan pakaian dinas lengkap dan kehadirannya disambut para aparatur sipil negara (ASN).

Dalam sambutannya, Paman Birin menegaskan kepada ASN dan para peserta apel dirinya ada di Banua. Dia mengaku senang bisa kembali ke kantornya.

"Saya hari ini senang sekali melihat wajah-wajah Anda semua. Alhamdulillah, mudah-mudahan Allah SWT selalu memberikan keselamatan kepada kita semua dan Banua kita menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," ujar Paman Birin.