JAKARTA - Rizki Fitrianda, sopir taksi online yang dipukul oleh anggota Polda Maluku di Jakarta Selatan menceritakan bagaimana cekcok itu bisa terjadi di dalam mobil. Menurutnya, hal itu tak terlepas dari dua kejadian rumit yang dialaminya pada Kamis 31 Oktober, lalu.
Rizki menceritakan kejadian itu bermula saat dirinya menerima pesanan dari Kompol MBS bersama istrinya dari Senayan City menuju Halte Komdak, Jakarta Selatan.
Saat dalam perjalanan dan situasi tengah macet, ia menanyakan titik penurunan apakah sudah sesuai titik yang diinginkan atau tidaknya.
“Saya tanya ke customernya buat samain titik,'Maaf pak ini titiknya udah sesuai ya?'. Sesuai katanya dengan gayanya yang sombong kan,” kata Rizky kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu, 6 November.
Ia kembali menanyakan kepada terlapor soal titik penurunan apakah sesuai atau tidaknya. Lantaran jalan yang dilalui ada perubahan arah.
Ketika itu, ia dengan terlapor sempat terjadi cekcok karena permasalahan jalan yang dilalui.
“Terus saya tanyain lagi, saya bacain langsung yang tertulis diaplikasi, 'udah masuk aja ke dalam' katanya. Berarti enggak sesuai titik dong? Di sana saya meminta untuk perubahan titik, 'Maaf pak diedit aja rutenya, soalnya orderan saya estafet, belum sampe pasti udah masuk lagi, entar takutnya ke cancel orderan berkutnya dan performa saya turun',” ucap Rizki.
BACA JUGA:
Saat cekcok itu terjadi terkait arah yang akan dilalui, dirinya tanpa sengaja menabrak mobil Toyota Alpardh. Sehingga dirinya terpaksa untuk turun, guna bertanggungjawab atas peristiwa yang dialaminya.
“Saat itu enggak sengaja saya nabrak mobil alphard plat 1 angka. Nah kemudian saya menepi lah. Menepi dan ngasih foto sim saya dan kasih nomor Hp ke bapak driver Alphardnya. Saya bakal tanggung jawab,” ungkapnya.
Setelah kembali ke dalam mobil, pria yang sebelumnya menjabat Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Maluku ini justru memakinya. Bahkan mengancam akan memberikan nilai yang jelek untuk pengantarannya.
“Penumpang di belakang ngoceh terus, bukannya nenangin saya, setidaknya kalau enggak mau ganti nenangin lah. Ini ngoceh bakal ngasih bintang 1 lah, bakal repost ke aplikasi lah,” kata Rizki.
Mendengar perkataanya soal akan memberikan nilai yang jelek, ia meminta terlapor untuk turun dari mobilnya. Ternyata saat turun dari mobil, perwira polisi itu justru menonjok dirinya.
“Akhirnya saya kesel karena mau dikasih bintang 1, nabrak Alphard, saya pusing, akhirnya saya suruh dia turun. 'Mas silakan turun'. Akhirnya dia kesal dan menonjok pelipis saya,” tuturnya.
Atas kejadian itu, Rizki melaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan. Tujuannya untuk dilakukan tindakan lebih lanjut.
Sementara itu, Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi membenarkan jika pihaknya telah menerima laporan yang diajukan Rizki pada Sabtu, 2 November, lalu.
“Ya betul (terlapor adalah anggota polri). Saat ini masih dalam penyelidikan,” kata Nurma.