KENDARI - Bangunan yang menyerupai jalan layang yang terletak di Pasar Wameo Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) roboh.
Bangunan yang didirikan pada 2011 tersebut ambruk dan mengakibatkan dua orang korban serta menimpa sembilan kendaraan yang terdiri dari 2 unit roda empat dan 7 kendaraan roda dua.
Dalam proses evakuasi, petugas dari BPBD, Damkar, Basarnas, Satpol PP bersama kepolisian dan TNI berjibaku mengevakuasi dengan menggunakan alat berat serta beberapa truk untuk mengangkut puing-puing reruntuhan tersebut.
Tampak ratusan warga dan pedagang di Pasar Wameo menyaksikan dari dekat proses evakuasi yang juga turut disaksikan Pj Walikota Baubau Muh Rasman Manafi dan sejumlah Kepala OPD Pemkot Baubau.
Menurut salah seorang warga setempat, bangunan bertuliskan lafaz Allah saat dilihat dari udara merupakan satu rangkaian dengan bangunan gedung Islamic Center yang berada di dekatnya.
Beberapa waktu lalu di lokasi bangunan sudah dipasang spanduk berupa imbauan untuk dilarang keras beraktifitas di area selasar bangunan tersebut.
Sementara itu, Pj Wali Kota Baubau, Muh Rasman Manafi mengatakan, bangunan yang berada di Pasar Wameo itu merupakan aset Balai Sarana Prasarana dan Pemukiman Wilayah Kementerian PUPR.
Aset tersebut belum diserahkan ke Pemkot Baubau sehingga belum bisa ditangani oleh pihaknya.
"Jadi sudah kita bersurat ke pemilik aset karena ini kan bukan aset kita, kita bersurat untuk segera diperbaiki, ditangani karena ini kalau roboh berbahaya buat masyarakat," katanya.
Untuk mengantisipasi kejadian ambruknya bangunan tersebut, kata dia, sudah dipasang imbauan agar tidak beraktivitas di area bangunan itu karena dianggap berisiko.
"Hampir setiap hari pengelola parkir dan pengelola pasar mengingatkan terus, dan inilah yang terjadi. Dan saya kira ini harapan kami dari Kementerian PU segera memperbaiki ini sebagaimana surat kami yang pernah kami kirimkan beberapa waktu yang lalu," katanya.