Panglima TNI akan Bangun Posko Komando Taktis Cegah Teror
Panglima TNI mengatakan akan dibangun Posko Komando Taktis untuk mencegah penyebaran ajaran radikalisasi yang mengarah ke tindakan terorisme (ANTARA)

Bagikan:

MAKASSAR - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto akan membangun Posko Komando Taktis (Poskotis) untuk mencegah penyebaran ajaran radikalisasi yang mengarah ke tindakan terorism. Poskotis salah satu upaya antisipasi memutus gerakan teroris.

"Kita akan bikin Poskotis, Posko Komando Taktis gabungan TNI dan Polri. Hampir setiap provinsi ada, empat sampai enam (Poskotis)," ujar Panglima TNI usai meninjau pelaksanaan ibadah Jumat Agung di Gereja Katedral, Kota Makassar, Sulawesi Selatan dikutip Antara, Jumat, 4 April.

Marsekal Hadi menjelaskan, TNI turut membantu Polri terkait pengamanan terutama di Makassar dan Jakarta usai aksi teror yang dilancarkan tiga orang pelaku, termasuk penguatan intelejen dalam pengumpulan informasi pergerakan terorisme.

"Untuk pasukan pengamanan dari TNI ada 1.001 personel. Kemudian Polri 1.900 personel, tidak hanya di Makassar, seperti kemarin di Jakarta juga ada lima ribu sekian. Kemudian di wilayah lain juga seperti itu. Sesuai dengan titik-titik yang kita perkuat," sebut orang nomor satu di Institusi TNI tersebut,” sambung dia. 

Pengamanan rangkaian ibadah Paskah akan digelar hingga Minggu, 4 April. Setelahnya tetap dilakukan upaya pencegahan. 

"Kita juga tetap melaksanakan cegah dini dan deteksi dini, kemungkinan-kemungkinan terjadinya kerawanan," papar Hadi Tjahjanto. 

Dia memastikan TNI akan terus mendukung kepolisian,untuk melakukan perbantuan keamanan maupun perbantuan informasi intelejen termasuk mitigasi tindakan teroris.

"Selain gereja, kita juga menjaga di tempat keramaian, dimana banyak lalulintas masyarakat, serta objek vital nasional. Kita bekerja sama dengan kepolisian untuk, menjaga tempat tersebut," inbuh Marsekal Hadi.

Sementara itu, Kabaintelkam Polri, Komjen Paulus Waterpauw pada kesempatan itu, mengemukakan, untuk upaya pencegahan telah dilakukan langkah-langkah taktis, mengingat para pelaku teror berusia muda tersebut kemungkinan memiliki pemikiran dan pemahaman berbeda.

Pihaknya berharap, peran serta masyarakat ikut berpartisipasi dalam pemberantasan terorisme, tidak hanya dari pihak kepolisian, TNI maupun pihak keamanan lain, tapi semua pihak berperan agar tidak terjadi kejadian serupa.