Bagikan:

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, sebanyak 64% dari jumlah zona musim Indonesia telah memasuki musim kemarau, sedangkan sisanya musim hujan. Selain itu, sebanyak 38 daerah di tujuh provinsi telah mengalami tidak ada hujan lebih dari 2 bulan.

Dikutip dari BMKG, Rabu 18 September, wilayah yang saat ini mengalami musim kemarau adalah sebagian kecil Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, Papua, dan Papua Barat.

Selanjutnya sebagian besar Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Jawa, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Gorontalo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Musim kemarau juga terjadi di sebagian Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Maluku Utara.

Sejumlah daerah yang masuk kategori kurang hujan ekstrem adalah sebagai berikut:

1. NTT:  Sumba Timur (141 hari), Kota Kupang (144 hari), Sabu Raijua (128 hari), Lembata (97 hari), Kupang (116 hari), Timor Tengah Selatan (97 hari), Rote Ndao (70 hari), Sikka (72 hari), Sumba Barat Daya (69 hari), Ende (69 hari).

2. Jawa Timur: Jember (139 hari), Pasuruan (138 hari), Kota Probolinggo (139 hari), Situbondo (138 hari), Blitar(137 hari), Banyuwangi (137 hari), Mojokerto (137 hari), Bangkalan (135 hari), Tulungagung (137 hari), Malang (108 hari).

3. NTB: Bima (137 hari), Lombok Timur (94 hari).

4. Sulsel: Barru (68 hari), Takalar (68 hari), Pangkep (68 hari), Makassar (68 hari).

5. DIY: Gunung Kidul (67 hari), Bantul (68 hari).

6. Jawa Barat: Cirebon (65 hari), Ciamis (66 hari), Indramayu (65 hari), Majalengka (65 hari), Karawang (65 hari), Purwakarta (65 hari), Sumedang (65 hari), Subang (65 hari), Bekasi (65 hari).

7. Banten: Pandeglang (66 hari).