JAKARTA - SMA Binus School Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan membantah adanya siswa aksi pengeroyokan dan pelecehan seksual yang dilaporkan seorang siswa berinisial RE (16).
Dalam bantahannya, pihak Binus School Simprug turut membuka rekaman CCTV yang menampilkan kejadian pada 30 dan 31 Januari 2024.
“Bahwa berdasarkan CCTV yang kita lihat, nanti akan kita putar CCTV-nya, ternyata di sana itu yang terjadi adalah adanya istilahnya siswa ini sepakat untuk bertinju,” kata kuasa hukum Binus School Simprug, Otto Hasibuan, Sabtu, 14 September.
Dalam video tersebut, terlihat RE terkena tinju lebih dulu, namun setelahnya ia membalas dengan melayangkan beberapa pukulan ke arah lawan. Namun, ada siswa datang untuk melerai perkelahian.
"Nah kita lihat ya, jadi mereka mengajak berkelahi, tidak ada pengeroyokan. Jadi satu lawan satu berkelahi setelah itu selesai,” ucapnya.
Sebelumnya, Polisi mendalami kasus perundungan alias bullying hingga pengeroyokan yang dialami siswa SMA berinisial RE (16) di sekolah Binus School Simprug, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
BACA JUGA:
Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi membenarkan adanya kejadian tersebut. Peristiwa itu terjadi pada Selasa, 30 Januari 2024.
Ada 4 orang yang dilaporkan lada Rabu, 31 Januari 2024, yakni K, L, C, dan K.