Bagikan:

JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai ada yang tak biasa dari sikap Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dalam pencalonan di Pilkada Jakarta.

Yang mana, Surya tiba-tiba menarik dukungan kepada Anies Baswedan. Menurut Hasto, keptusan NasDem yang batal mengusung Anies secara tiba-tiba bukanlah kebiasaan Surya Paloh.

"Ya, itu bukan kebiasaan dari bang surya paloh, tetapi itu adalah hak kedaulatan dari partai nasdem kami tidak campur tangan," kata Hasto di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu, 17 Agustus.

Hasto menilai, ada sesuatu yang ditutup-tutupi dari perubahan sikap politik NasDem, seiring dengan bergabungnya partai tersebut ke dalam pemerintahan Prabowo Subianto.

Sehingga, Hasto menduga ada upaya tekanan dari pihak tertentu untuk membuat Surya Paloh menarik dukungan pada Anies di Pilgub Jakarta.

"Ada sesuatu yang sepertinya ditutup-tutupi. Makanya, politik itu harus transparan. Ini merupakan bagian kita lihat dari berbagai upaya upaya yang mencoba menekan," ungkap Hasto.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan partainya batal mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024.

Hal itu ditegaskan Paloh usai menemui Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Kamis, 15 Agustus 2024.

"Iya, jelas itu (batal mengusung Anies, red)," ujar Paloh kepada wartawan.

Surya mengklaim sudah memberitahu Anies terkait batalnya pengusungan untuk Pilgub Jakarta 2024 ini. Menurutnya, saat ini bukan lagi momentum yang tepat bagi Anies untuk mengikuti kontestasi Pilkada Jakarta.

"Saya sudah beritahu Pak Anies. Pak Anies anda sebagai adik ini bukan momen anda untuk maju pada pilkada Jakarta Raya. Kita cari momentum yang lebih tepat lagi kedepannya. Ada pemahaman itu," katanya.