Bagikan:

TANJUNG SELOR - Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bulungan-Tarakan (STIE Bultar) Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), berunjuk rasa di halaman Kampus STIE Bultar.

Aksi itu dilatar belakangi adanya dosen yang diduga melakukan pungutan liat (pungli).

Koordinator lapangan (Korlap) aksi, Farel Izha Mahendra mengungkapkan, aksi pungli itu sudah berlangsung lama dan diperkuat dengan bukti permintaan sejumlah uang melaui WhatsApp dosen.

"Pungli oknum dosen ini sudah dilakukan sejak 2018 lalu. oknum dosen juga meminta ke mahasiswa untuk membayar iuran sebesar Rp 25 ribu per orang dan mengancam akan menerima nilai tidak baik apabila tidak membayar iuran itu," kata Farel, Selasa, 30 Juli.

"Jadi kami meminta agar Civitas Akademika memberhentikan oknum dosen tersebut dari jabatannya sebagai Kepala Program Studi (Kaprodi) Ekonomi Pembangunan," lanjutnya.

Informasinya, saat ini dosen itu sudah mengundurkan diri. Namun, belum ada surat resmi dari STIE Bultar. 

"Kami menuntut agar kasus ini diselesaikan melalui jalur hukum yang berlaku jika terbukti adanya tindakan pungli dan meminta perlindungan bagi para mahasiswa yang menjadi korban dari praktik pungli ini," tegasnya.

Selain itu, masa aksi juga meminta agar STIE Bultar melakukan investigasi secara independen. 

"Kami menuntut diadakannya investigasi independen untuk menyelidiki dugaan pungli yang dilakukan oknum dosen tersebut," tegasnya.

Farel menegaskan, pihaknya meminta agar hasil investigasi harus dipublikasikan secara transparan kepada seluruh Civitas Akademika. 

"Kalau tuntutan kami tidak dipenuhi, kami seluruh mahasiswa angkatan 2020 jurusan Ekonomi Pembangunan akan melakukan aksi solidaritas," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua STIE Bultar Marso menegaskan tuntutan disampaikan masa aksi sudah diproses lebih lanjut.

"Kami sudah memproses tuntutan ini sejak tanggal 3 Juni lalu," bebernya.

Apabila mahasiswa masih memiliki keluhan, mereka akan meninjau aturan terkait jenis pelanggaran yang diduga dilakukan oleh oknum dosen tersebut.

"Langkah pengambilan tindakan telah dilakukan oleh kampus. Oknum dosen tersebut telah mengundurkan diri," kata dia.