SOLO - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menanggapi kedatangan petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke kampus tersebut di Solo, Jawa Tengah.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS Prof Ahmad Yunus mengatakan kedatangan petugas KPK itu ada kaitannya dengan penerimaan mahasiswa baru.
"Setahu saya ke Fakultas Kedokteran mau menanyakan daya tampung berapa, seleksi jalur apa, UKT berapa," katanya dilansir ANTARA, Selasa, 30 Juli.
Selain itu, yang juga ditanyakan yakni besaran iuran pengembangan institusi (IPI) yang dikenakan kepada mahasiswa.
"Apakah dulu ada yang besar, terutama ini yang kedokteran aja kok," katanya.
Ahmad Yunus mengatakan beberapa informasi lain soal kuota mahasiswa, jalur tes masuk, model uang kuliah tunggal (UKT) yang dikenakan kepada para mahasiswa.
"Sumbangan pengembangan institusi seperti apa, penentuan UKT bagaimana," katanya.
BACA JUGA:
Terkait hal itu, ia memastikan tidak ada penggeledahan yang dilakukan oleh petugas KPK saat berada di kampus UNS.
"Bukan penggeledahan," katanya.
Wakil rektor mengatakan para petugas KPK berada di kampus tersebut tidak terlalu lama, yakni sekitar dua jam.
"Sebentar kok, cuma tanya-tanya aja. 1-2 jam selesai. Tadi pagi, saya ketemu waktu di kedokteran saja dengan pak dekan kedokteran," katanya.
Ahmad Yunus memastikan kedatangan KPK tidak hanya ke kampus UNS tetapi juga beberapa universitas lain di Indonesia.