Bagikan:

JAKARTA – Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri menepis anggapan jika Sohibul Iman tidak bisa menambah elektabilitas Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 seperti ditunjukkan hasil survei Indikator Politik.

“Kalau pilkada dilakukan sekarang hasilnya (Indikator Politik) Anies-Sohibul Iman 43,1 persen. Tapi, dengan berjalannya waktu dan sosialisasi AMAN pada saat pilkada nanti bisa naik jadi 60 persen,” ujarnya, Minggu 28 Juli 2024.

Beberapa waktu lalu, Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan bahwa Sohibul Iman tidak memberikan efek elektoral usai melakukan beberapa simulasi terhadap Anies dengan berbagai sosok pendamping berbeda.

Dia menjelaskan, saat Anies diduetkan dengan Andika Perkasa, pasangan tersebut meraih 43,1 persen, dengan Sandiaga Uno 44 persen, bersama Ahamd Sahroni 43,3 persen dan berpasangan dengan Sohibul Iman 43,1 persen.

Hasil survei tersebut, lanjut Burhanuddin, menunjukkan bila tanpa Sohibul Iman pun, elektabilitas Anies stabil menembus 40 persen. Sebab, basis Sohibul Iman yang berasal dari PKS dengan Anies overlap, sehingga tidak banyak memberikan kontribusi.

Mabruri menyebut, angka 43 persen yang ditunjukkan hasil survei Indikator Politik disebabkan belum optimalnya pergerakan kader-kader PKS dalam menyosialisasikan duet Anies Baswedan dan Sohibul Iman.

“43 persen ini kan karena semua kader PKS belum bergerak, masih adem ayem. Nanti kalau sudah masa kampanye tentu mesin partai akan gaspol,” tukasnya.