Bagikan:

JAKARTA - Diplomat Rusia mengatakan pada Hari Kamis, pernyataan Donald Trump bahwa ia dapat dengan cepat mengakhiri perang Ukraina harus dilihat secara realistis, mengingat ia telah menjanjikan terobosan perdamaian Timur Tengah tetapi gagal mencapainya selama masa jabatannya sebagai presiden.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova mengatakan Moskow telah mencatat pernyataan Trump, yang mencalonkan diri melawan petahana Presiden Joe Biden dalam pemilihan umum AS Bulan November, serta oleh calon wakil presidennya yang baru dicalonkan J.D. Vance.

"Kami melihat pernyataan tersebut, Trump mengatakan ia akan menyelesaikan konflik dalam waktu 24 jam, kemudian Vance mengatakan China adalah masalah yang lebih besar bagi Amerika Serikat daripada konflik Rusia-Ukraina," kata Zakharova kepada wartawan, melansir Reuters 18 Juli.

"Penting untuk memisahkan retorika pra-pemilu dari pernyataan pejabat pemerintah yang diberi wewenang yang sesuai. Jika kita berbicara tentang apakah mungkin untuk menyelesaikan konflik, mari bersikap realistis," tegasnya.

Lebih jauh Zakharova mengatakan, Trump, selama masa jabatan presidennya 2017-2021, telah membuat pernyataan ambisius tentang penyelesaian konflik Timur Tengah.

"Mereka mempersiapkan 'kesepakatan abad ini' cukup lama, tetapi tidak menghasilkan apa-apa, dan di bawah Biden, sebaliknya, sebuah tragedi sejarah kolosal terjadi," sindir Zakharova, mengacu pada perang Gaza.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memberikan berbagai pendapat tentang Pilpres AS. Pada Bulan Februari, ia mengatakan Biden adalah pilihan yang lebih baik dari sudut pandang Moskow, karena ia adalah politisi "old school" yang lebih mudah ditebak.

Pada Bulan Juni, Presiden Putin mengatakan hasilnya tidak akan membuat banyak perbedaan bagi Rusia, tetapi jelas bahwa sistem pengadilan AS digunakan dalam pertempuran politik melawan Trump.

Presiden Putin mengatakan, Ia menanggapi komentar Trump tentang mengakhiri perang Ukraina dengan serius, tetapi tidak mengetahui detail tentang apa yang diusulkannya.

Bulan lalu, Presiden Putin mengatakan Rusia bersedia mengakhiri perang, tetapi Ukraina harus menyerahkan keseluruhan empat wilayah yang diklaim telah dianeksasi Moskow (Lugansk, Kherson, Donetsk dan Zaporizhzhia). Ukraina langsung menolak persyaratan tersebut, dengan mengatakan bahwa itu sama saja dengan menyerah.