Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku bersyukur karena pemerintah telah berhasil menyelesaikan pembangunan dan meresmikan Bandara Tana Toraja di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Dia lantas menyebut, bandara ini memiliki keunikan tersendiri karena dalam proses pembangunannya, tiga bukit harus dipotong demi membuat landasan atau runaway pesawat.

"Bandara ini unik sekali, memotong bukit, tiga bukit sehingga runaway-nya bisa dibangun, runaway-nya sepanjang 2.000 meter," kata Presiden Jokowi dalam kegiatan peresmian bandara yang ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 18 Maret.

Eks Gubernur DKI Jakarta ini juga menyebut, sewaktu bandara tersebut belum selesai, dirinya kerap menanyakan kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Sebab, selain dibutuhkan oleh masyarakat sekitar, bandara yang dibangun sejak 2011 ini juga memakan anggaran yang tidak sedikit yaitu sekitar Rp800 miliar saat pembangunannya.

Lebih lanjut, dia berharap bandara ini bisa mempercepat mobilitas masyarakat. Karena, sebelum ada bandara ini, masyarakat dari Makassar yang menuju ke Tana Toraja butuh waktu sembilan jam dengan perjalanan darat.

"Biasanya masyarakat di sini kalau lewat darat mau ke Makassar butuh waktu sembilan jam. Tadi saya coba dengan AR cuma butuh waktu 50 menit," ungkapnya.

Selain itu, bandara ini juga dapat diharapkan dapat meningkatkan mobilitas barang dan konektivitas bandara bisa meningkatkan pariwisata di kawasan tersebut.

"Saya yakin pariwisata di sini akan sangat berkembang baik dari Makassar, dari Bali langsung ke sini. Dari Jakarta langsung ke sini, dari Bandung langsung ke Tana Toraja untuk melihat negeri di atas awan, Kete Kesu, dan Pango-Pango," tegasnya.

Diketahui, dalam kegiatan kunjungan ke Sulawesi Selatan, Presiden Jokowi tidak hanya meresmikan Bandara Tana Toraja tapi juga meresmikan bandara lain di Kabupaten Alor, Nusa Tengara Timur yaitu Bandara Pantar.

Dalam acara peresmian ini, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Mensesneg Pratikno.