Bagikan:

JAKARTA - Serangan Rusia di kota Nikopol di Ukraina tengah menewaskan dua wanita berusia 61 dan 86 tahun dan melukai sembilan orang lainnya.

Dilansir Reuters, Selasa, 2 Juli, Gubernur Serhiy Lysak mengatakan serangan itu merusak perumahan, fasilitas pendidikan dan klinik di kota yang terletak di seberang Sungai Dnipro dari pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang diduduki Rusia.

Nikopol menjadi sasaran serangan udara sejak dimulainya invasi besar-besaran Rusia pada Februari 2022. Rusia membantah menargetkan warga sipil atau infrastruktur sipil, namun ribuan orang telah terbunuh.

Aksi balas serangan juga dilakukan Ukraina. Komandan Angkatan Udara Ukraina, Mykola Oleshchuk, mengatakan serangan militer menghancurkan gudang amunisi Rusia di Krimea yang diduduki Moskow.

“Sekali lagi, pesawat Ukraina yang ‘dihancurkan’ oleh propaganda musuh terus berhasil melakukan misi tempur,” kata Oleshchuk di Telegram dilansir Reuters, Selasa, 2 Juli.

Oleshchuk merujuk pada laporan Kementerian Pertahanan Rusia soal klaim lima jet militer Ukraina dihancurkan di lapangan terbang di wilayah Poltava.

Tak ada laporan soal lokasi pasti penyerangan gudang amunisi Rusia di Krimea. Tapi diduga serangan ini terjadi di Balaklava, dekat Sevastopol.

Gubernur Sevastopol yang dilantik Rusia, Mihail Razvozhaev, mengatakan pada Senin, 1 Juli, Angkatan Udara menghancurkan lima sasaran Ukraina di Laut Hitam dan di distrik Balaklava. Ia menyebutkan tidak ada kerusakan parah, kecuali kebakaran kecil di hutan dan kerusakan mobil.