JAKARTA - Amerika Serikat mendeportasi sejumlah orang China yang berusaha memasuki negara itu secara ilegal dengan penerbangan carter.
Departemen Keamanan Dalam Negeri tidak merinci berapa banyak orang yang berada dalam penerbangan tersebut.
AS dan Tiongkok berupaya mengurangi migrasi ilegal dan memerangi penyelundupan manusia, kata DHS.
“Kami akan terus menegakkan undang-undang imigrasi kami dan mengeluarkan individu tanpa dasar hukum untuk tetap tinggal di Amerika Serikat,” kata Sekretaris DHS Alejandro Mayorkas dilansir Reuters, Selasa, 2 Juli.
“Masyarakat tidak boleh mempercayai kebohongan penyelundup,” imbuhnya.
Kesulitan mendapatkan visa AS dan dampak ekonomi akibat lockdown akibat COVID-19 di China menyebabkan peningkatan tajam jumlah warga negara Tiongkok yang datang ke perbatasan AS-Meksiko.
Hampir 56.000 migran China ditemukan di perbatasan barat daya dengan Meksiko dan perbatasan utara dengan Kanada yang melintasi antara dan di pelabuhan masuk pada tahun fiskal 2024 hingga Mei, menurut data pemerintah AS.
Jumlah tersebut lebih banyak dari 52.700 orang yang melintasi seluruh tahun fiskal 2023 yang berakhir pada bulan Oktober.
BACA JUGA:
Presiden AS Joe Biden menempuh jalur politik yang ketat dalam hal imigrasi, dengan berupaya meningkatkan keamanan di perbatasan AS-Meksiko dan juga mengambil pendekatan yang lebih manusiawi terhadap imigran ilegal di AS. .
Saingan presiden pada Pilpres AS 2024 dari Partai Republik, Donald Trump, sering mengkritik Biden karena gagal membendung tingginya tingkat imigrasi ilegal.