Bagikan:

BOGOR - Kerugian akibat kebakaran yang melanda dua blok di pasar induk TU Kemang, Kota Bogor Senin 1 Juli diperkirakan mencapai lebih dari Rp 1 miliar. Selain itu kebakaran di pasar induk kedua setelah Pasar Induk Kramajati tersebut diperkirakan akan berpengaruh terhadap pasokan sayur mayur di ratusan pasar di wilayah Bogor, Depok, Tangerang hingga Sukabumi.

“Meski tidak menelan korban jiwa, kebakaran ini membuat aktivitas perdagangan sempat mengalami gangguan, terutama untuk aktivitas bongkar muat dan distribusi sayur mayur,” ujar Kepala Pasar TU Kemang Iwan Arief , Selasa 2 Juli.

Seperti yang terlihat ratusan truk dan mobil bak terbuka yang mengangkut sayur-mayur dari berbagai kawasan tertahan berjam-jam untuk memasuki pasar induk terbesar kedua di Jabodetabek ini.

Ratusan truk ini tertahan diakses jalan masuk pasar hingga membentuk antrean panjang sekitar 2 kilometer di ruas Jalan Sholeh Iskandar.

Kevin (26), salah satu pengemudi angkutan sayur mayur mengaku sudah sekitar dua jam lebih tertahan tidak bisa masuk untuk bongkar muat pasokan sayuran. "Kita sudah tertahan sekitar dua jam. Ini mau antar sayuran timun," ungkap Kevin.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, kebakaran melanda dua blok Pasar TU Kemang yaitu blok 17 dan 16. Akibatnya berton-ton sayuran rusak dan tidak bisa didistribusikan ke berbagai pasar di wilayah Jabodetabek dan Sukabumi.

Pasar induk TU Kemang adalah pasar induk kedua terbesar di wilayah Jabotabek setelah pasar induk Kramajati. Sedikitnya sekitar 1.500 truk dan angkutan terbuka yang merupakan angkutan komoditi sayuran melakukan transaksi di pasar ini.

Untuk mengantisipasi pasokan, pengelola pasar akan mengoptimalkan bagian pasar yang tidak terbakar untuk memperlancar distribusi komoditi sayuran.

"Kita sedang usahakan agar bisa normal. Tadi sempat terganggu, tetapi sekarang mulai bisa jalan lagi," tambah Iwan.