Bagikan:

PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) membatasi kendaraan sumbu tiga melewati jalur alternatif Simpang Koto Mambang-Balingka-Padang Luar dan sebaliknya guna menghindari kemacetan dan kerusakan jalan alternatif tersebut.

"Kami melihat dan mengevaluasi jalur alternatif dari Padang Luar tujuan Malalak yang tidak boleh dilalui kendaraan sumbu tiga," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi di Padang, Antara, Senin, 1 Juli.

Sejak jalan nasional Lembah Anai yang menghubungkan Kota Padang-Bukittinggi terputus, kendaraan roda empat maupun roda dua hingga sumbu tiga beralih ke jalur alternatif, salah satunya rute Malalak Kabupaten Agam.

Imbasnya, kata dia, kerusakan jalan tidak terhindarkan akibat tingginya volume kendaraan yang setiap hari melewati jalur alternatif tersebut. 

Untuk mencegah kerusakan yang lebih parah, pemerintah provinsi mengambil kebijakan dengan melarang kendaraan sumbu tiga masuk dan melewati jalur alternatif per 1 Juli 2024.

Gubernur tidak menampik perbaikan atau perawatan jalur alternatif yang rusak tersebut akan mengakibatkan perlambatan arus lalu lintas. Oleh sebab itu, masyarakat diminta bersabar selama masa perbaikan.

"Kita sudah punya anggaran dan saat ini sedang dalam perbaikan," ujar Mahyeldi.

Gubernur Mahyeldi mengatakan pemerintah melalui dinas terkait terus berupaya mempercepat pengerjaan jalan nasional Lembah Anai yang putus akibat dihantam banjir bandang pada 11 Mei 2024.

"Mudah-mudahan sekitar 20 Juni 2024 jalur Lembah Anai sudah bisa dilalui masyarakat," katanya.

Sementara itu, Izul (31), salah seorang warga Kota Bukittinggi mengatakan padatnya volume kendaraan di jalur alternatif Koto Mambang-Balingka-Padang Luar hampir terjadi setiap hari, terutama saat pagi dan sore hari.

"Selain macet, jalan alternatif ini juga tergolong kecil dan banyak berlubang, sehingga sangat membahayakan pengguna jalan," kata Izul.